Thursday, September 10, 2015

Perkongsian Pagi ini..



Rasullullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman datang bertamu ke rumah Ali. Di sana mereka dijamu oleh Fatimah, putri Rasulullah sekaligus isteri Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah. Fathimah menghidangkan untuk mereka semangkuk madu. Ketika mangkuk itu diletakkan, sehelai rambut jatuh melayang dekat mereka. Rasulullah saw segera meminta para sahabatnya untuk membuat tamsilan atau perbandingan terhadap ketiga benda tersebut, iaitu mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut. 

- Abu Bakar yang mendapat giliran pertama segera berkata, “Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut.” Rasulullah saw tersenyum, lalu beliau menyuruh Umar untuk mengungkapkan kata-katanya pula.

- Umar segera berkata, “Kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Rajanya lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Rasulullah kembali tersenyum, lalu berpaling kepada Utsman RA seraya mempersilakannya untuk membuat perbandingan tiga benda di hadapan mereka. 

- Utsman berkata, “Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Seperti semula, Rasulullah kembali tersenyum kagum mendengar perumpamaan yang disebutkan para sahabatnya. Beliau pun segera mempersilakan Ali bin Abi Thalib untuk mengungkapkan kata-katanya. 

- Ali berkata, “Tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Masyaa Allah, maka Rasulullah segera mempersilakan Fatimah anaknya pula untuk membuat perbandingan tiga benda di hadapan mereka. 

- Fathimah berkata, “Seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik. Wanita yang mengenakan purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Setelah mendengarkan perumpamaan dari anak, menantu dan para sahabatnya. Rasulullah pula berkata.

- kata Rasulullah SAW, “Seorang yang mendapat taufiq untuk beramal lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Beramal dengan perbuatan baik itu, lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas, lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Masyaa Allah.

- Allah Ta'ala, pun membuat perumpamaan kepada Rasullullah saw firman-Nya dalam hadits Qudsi, “Syurga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu. Nikmat syurga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju syurga-Ku lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Subhanallah.. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment