Saturday, June 27, 2015

These quotes by Noman Ali Khan is very... Very useful for a 'Self Check'

Subhan’Allah! 


✔When someone isn’t smart enough to express their frustration, they use dirty words. Those are words that describe a lack of intelligence. Smart people don’t use those kind of dirty words, because they find it an insult to their intelligence
-Nouman Ali Khan

✔“When you see someone who is not as religious, remember that you were once on the edge of the fire, and it was Allah Subhaana wa Ta’ala’s favor upon you to guide you. Arrogance will wipe away any goodness from the transformation.”
-Nouman Ali Khan

✔“When you find yourself in a position to help someone, be happy because Allah is answering that person’s prayer through you.”
-Nouman Ali Khan

✔“You can’t change someone’s behaviour, all you can do is remind them, and hope that Allah will change their heart.”
-Nouman Ali Khan

✔“When you’re going through something hard and you start wondering where Allah is, just remember, the Teacher is always quiet during a test.”
-Nouman Ali Khan

✔“Your sin is not greater than God’s mercy.”
-Nouman Ali Khan

✔“If we were truly the people of “Alhamdullilah” we wouldn’t find the time, energy, or motivation to complain.”
-Nouman Ali Khan

✔“We live in a society where we wake up our kids for school but not Fajr.”
-Nouman Ali Khan

✔“Just because you’re a Believer, doesn’t mean your safe from the Hell-fire.”
-Nouman Ali Khan

✔“The worst expression of the Prophet’s (Sallallahu ‘Alayhi Wa Sallam) anger towards his wife was that he would remain silent.”
-Nouman Ali Khan

✔“Islam is not about “we’re better than you”. Rather it is about “let me show you something that is better for you”
-Nouman Ali Khan

✔“People can put you down, and they will but Allah will never abandon you, so long as you don’t.”
-Nouman Ali Khan

✔“The hypocrite takes good advice as an insult.”
-Nouman Ali Khan

✔“Allah says Jannah is awesome, imagine how awesome that is when the All-Knowing is calling it awesome”
-Nouman Ali Khan

✔“If someone corrects you, and you feel offended, then YOU have an EGO problem”
-Nouman Ali Khan

May Allah guide us & grant us the understanding.

Kisah Al Habib Ahmad Bin Ahmad AlMuhdhor




Terik matahari memanggang kota Makkah. Masjidil Haram tengah disesaki jamaah haji. Hari itu Jumat. Seorang khatib berdiri di atas mimbar. Ia membacakan sebuah khutbah yang teramat panjang.

Lama sekali sang Khatib berkhutbah. Jamaah tersiksa oleh sengatan siang. Maklum,,,saat itu bertepatan musim panas. Keringat bercucuran deras. Usai khutbah,,,sang Khatib mengimami sholat. Anehnya,,,,sholat kali ini dilakukan dengan sangat cepat. Surat yg ia pakai pun yang pendek2.

Setelah salam,,,seorang jamaah menghampiri khatib. Namanya Habib Ahmad bin Muhammad al-Muhdor. Tangannya menggenggam sebatang tongkat. Lalu tanpa diduga,,,sang habib menggebuk khatib dengan tongkat sembari berkata-kata lantang,,,"Kamu telah membolak-balik sunnah Rasulullah S'AW. Mestinya kamu meringkas khotbah dan memanjangkan sholat." Khatib itu berteriak kesakitan. "Hai orang-orang,,,aku dipukuli seorang Hadrami...! Habib Ahmad menimpali,,,"Aku bukan Hadrami," ia lalu bersenandung,,,"Kami mengenal Batha'(sebuah daerah di Makkah) dan ia mengenal kami. Bukit Shafa dan Baitullah (Ka'bah) mencintai kami.

Kota Makkah geger Sang Amir,,,,Syarif Muhammad bin Awan geram. Diperintahkannya polisi untuk menangkap Habib Ahmad dan menghukumnya di depan khalayak. Keresahan melanda warga Hadrami. Mereka mengkhawatirkan nasib habib tercinta itu. "Tak usah khawatir! Ibundaku,,,Khadijah binti Khuwailid,,,selalu bersamaku," ujar Habib Ahmad menenangkan. "Aku akan berlindung di tempatnya," lanjutnya.

Saat itu juga ia bergegas ke kubah Sayidah Khadijah R.'A,,,istri mulia baginda Nabi S'AW. Sepasukan aparat keamanan mengejar di belakangnya. Sesampai di depan kubah,,,peristiwa ajaib terjadi,,,pintu kubah terbuka dengan sendirinya. Habib Ahmad masuk,,,dan pintu itu tertutup kembali. Para aparat b'usaha membuka,,,namun tak kuasa.

Mereka menemui juru kunci kubah dan meminta kunci. Namun ia enggan menyerahkan. "Takkan kuberikan kunci ini kepada siapa pun." Akhirnya dengan luapan amarah,,,mereka mengambil secara paksa. Berbekal kunci itu,,,mereka berhasil membuka pintu kubah. Tapi ajaib,,,Habib Ahmad tak kelihatan batang hidungnya. Mereka mencari-cari,,,namun hasilnya nihil,,,ia seperti raib di perut bumi.

Para abdi praja itu akhirnya menyerah. Mereka melapor pada Syarif Muhammad perihal kejadian luar biasa itu. Syarif merasa takjub. Ia kemudian menanyai warga Hadrami mengenai siapa sebenarnya Habib Ahmad. Ketakjubannya kian membumbung kala mengetahui kesejatian sosok Habib yang alim itu.

Penguasa Makkah itu kemudian mengadakan jamuan istimewa utk Habib Ahmad sbg tanda maaf. Sang Habib menyambut hangat. Di tengah jamuan itu,,,,Syarif Muhammad membujuk Habib Ahmad agar bersedia menetap di Makkah. Habib Ahmad tidak langsung menjawab ya ataupun tidak. "Aku tanyakan dulu kepada ibundaku,,,Khadijah Al-Kubra." katanya. Beberapa hari kemudian,,,ia mendatangi Syarif dan memberi kabar,,,"maaf Amir,,,,Ibunda Khadijah menghendaki aku untuk kembali ke Quwereh." Peristiwa itu terjadi pada musim haji tahun 1250 Hijriyah.

Habib Ahmad bin Muhammad bin Alwi al-Muhdor lahir di kota Rasyid,,,Lembah Dau'an, Hadramaut,,,thn 1217 Hijriyah. Saat masih kanak2,,,ia diboyong ayahnya ke Haramain. Di sana ia berhasil menghafal AlQuranul Karim dalam usia tujuh tahun dg bacaan yg bagus. Ia kemudian menekuni berbagai bidang pengetahuan. Di antara guru2nya di Makkah adalah: Syekh Umar bin A. al-Attar,,,Syekh Muhammad Sholeh ar-Rais,,,Syekh Ahmad as-Showi al-Mishri dan Syekh Abdur-Rahman al-Kazbaniy.

Setelah bekal ilmunya lumayan mumpuni,,,ia mulai sering diajak mondar-mandir antara Makkah & Hadramaut oleh ayahnya. Ketika singgah di Hadramaut,,,,ia menyempatkan diri menimba ilmu kpd ulama2 besar di sana,,,,spt Habib Hasan bin Sholeh al-Bahr,,,Habib Abu Bakar bin Abdullah al-attas,,,,Habib Ahmad bin Umar bin Sumaith,,,Habib Abdullah bin Idrus al-Barr,,,dan Syekh Abdullah bin Ahmad Basaudan.

Menginjak usia dewasa,,,ia memutuskan kembali ke kota Rasyid. Ia menempati rumah salah satu paman dari pihak ibunya yg merupakan keluarga besar marga Bazar'ah. Ia kemudian menikah dg seorang wanita sholehah dari keluarga al-Habsyi. Dari pernikahan ini ia dikaruniai putra & putri bernama Umar,,,,,Hamid,,,Hadun,,,Khadijah,,,dan lainnya. Selanjutnya,,,,setelah memiliki uang cukup,,,ia membeli sebuah rumah di daerah Quwereh. Di kota itu ia menikah lagi dengan wanita dari keluarga Syekh Abu Bakar bin Salim-setelah istri pertamanya meninggal dunia.Pernikahan ke-2 ini membuahkan beberapa putra & putri,,,,di antaranya: Muhammad,,,Musthafa,,,dan Sholeh.

Dari kota inilah,,,,nama Habib Ahmad bin Muhammad al-Muhdor terus menjulang. Cahaya ilmu dan akhlaknya menerangi negeri Hadramaut,,,bahkan seluruh persada bumi. Ia dicintai kaum muslimin. Kalam2nya mudah diterima lubuk hati. Dan tersingkaplah nurbuwat yg pernah ditorehkan Syekh Umar Bamakhramah.

Ya,,,beratus tahun sebelumnya,,,Syekh Umar menulis untaian syair yg mengilustrasikan sosok Habib Ahmad al-Muhdor. Dilukiskannya perangai Habib Ahmad beserta tempat2 yg pernah ia singgahi. Habib Hasan bin Sholeh al-Bahr,,,salah satu guru Habib Ahmad,,,ketika membaca syair itu,,,ia berseru kepada orang-orang sekitarnya, "Katakan kepada Ahmad al-Muhdor bahwa Syekh Bamakhramah mengajaknya bicara.

Selain berilmu tinggi,,,,Habib Ahmad dikenal keras dalam mujahadah. Jauh hari,,,,ia telah menyiapkan liang kuburnya sendiri yg ditempatkan di sebelah masjidnya. Ia meluangkan waktu berbaring di liang itu setiap hari sembari membaca Al-Quran. Tercatat tujuh ribu kali khataman ia selesaikan di dalam kubur itu sebelum akhirnya meninggal dunia. Namun ia pribadi yang unik. Di balik kekhusyukannya itu,,,ia selalu menampakkan diri sebagai sosok jenaka. Ia suka bergurau. Gurauannya bahkan kadang keterlaluan. Pernah ia menyesal dan berniat takkan bergurau lagi,,,akan tetapi ia langsung ditegur Rasulullah S'AW dalam mimpi agar meneruskan kebiasaannya bergurau.

Hati Habib Ahmad memiliki pertautan yg erat dengan Ummul Mukminin,,,Khadijah al-Kubra. Ia menulis kumpulan syair yg memuji ibunda az-Zahra itu. Hikayat di atas adalah salah satu bukti. Dan akhirnya ia menyusul ibundanya itu pada tahun 1304 H,,,dalam usia 87 tahun. Ia meninggalkan beberapa putra yg sholeh. Salah satunya adalah Habib Muhammad al-Muhdor, Bondowoso, seorang ulama yg pernah meramaikan blantika dakwah di nusantara ini. Ia juga meninggalkan beberapa murid yang hebat. Di antaranya: Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur dan Habib Idrus bin Umar al-Habsyi

Wednesday, June 10, 2015

SalingIngatMengingatkan

BERPEGANGLAH PERCAYALAH DENGAN SEPENUH KEYAKINAN KITA DENGAN PENUH KEIMANAN KITA DENGAN APA SAHAJA YANG DIKATAKAN OLEH BAGINDA RASULULLAH KERANA APA YANG DIKATAKAN OLEH BAGINDA RASULULLAH PASTI AKAN BERLAKU

Semasa Peristiwa Hijrah Nabi ﷺ dari Makkah ke Madinah bersama Saidina Abu Bakar As-Siddiq Radhiyallahu'Anhu.Seorang musyrik yang bernama Suraqah Bin Malik berusaha mengekori dan mengejar Baginda Rasulullah ﷺ kerana ingin mendapatkan ganjaran 100 ekor unta yang ditawarkan musyrikin Quraisy ketika itu.

Maka apa yang berlaku ialah kudanya terjatuh dan Suraqah turut terjatuh.Dia bangun dan bertekad mengejar Baginda Rasulullah ﷺ akan tetapi kudanya berkali-kali terjatuh dan akhirnya kedua-dua kaki depan kudanya terperosok ke dalam tanah yang menyebabkan kudanya sudah tidak boleh bergerak lagi.

Akhirnya Suraqah menjerit meminta pertolongan dan Baginda Rasulullah ﷺ dan rombongan sahabat yang ketika itu pun menolong mengeluarkan dua kaki kuda itu.Akan tetapi ternyata niat jahat Suraqah yang menginginkan ganjaran 100 ekor unta itu masih lagi berada di dalam dirinya yang mana beliau tetap mahu mengejar rombongan Baginda Rasulullah ﷺ.

Sehinggalah dia terjatuh lagi berkali-kali dari kudanya kerana disebabkan niat jahatnya itu.Lalu apa yang berlaku Suraqah menyedari bahawa sesungguhnya Baginda Rasulullah ﷺ memang benar-benar mendapat perlindungan Allah  سبحانه وتعالى.

Akhirnya beliau sedar dan berjanji kepada Baginda Rasulullah ﷺ bahawa beliau tidak lagi akan melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh Baginda Rasulullah ﷺ.
Kemudiannya Rasulullah ﷺ mengatakan kepada Suraqah bahawa "suatu hari nanti pasti kamu akan memakai dua gelang kebesaran Kisra Raja Paksi."

Dan ternyata apa yang dikatakan oleh Baginda Rasulullah ﷺ benar-benar berlaku apabila ketika Parsi jatuh ke tangan tentera Islam pada zaman pemerintahan Saidina Umar Al-Khattab Radhiyallahu'Anhu maka diserahkan dipakaikan barang-barang kebesaran Kisra kepada Suraqah Bin Malik.

Apa yang dikatakan oleh Baginda Rasulullah ﷺ pasti akan berlaku sebab itu kita kena betul-betul yakin dan percaya dengan setiap apa yang dikatakan oleh Baginda Rasulullah ﷺ kepada kita.Tidak boleh kita percaya sesetengah perkara sahaja dan setengah perkara lagi kita tidak percaya kerana kita tidak dapat melihatnya lagi.

Sepertimana yang terdapat di dalam hadis sahih  Bukhari yang diriwayatkan daripada Saidina Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu yang mengatakan Rasulullah ﷺ bersabda di dalam hadis itu "Bilamana kamu melihat seekor lalat berada di dalam air maka tenggelamkan lalat itu kerana di sebelah sayapnya terdapat bakteria/virus dan di sebelah sayapnya yang lain ada penawar kepada bakteria/virus itu."

Di zaman dahulu berlaku suatu peristiwa yang mana terdapat golongan manusia para saintis yang melakukan kajian mengenai lalat ini.Mereka mengaji mengenai lalat dan didapati memang benar disebelah sayap lalat itu mempunyai bakteria/virus.Akan tetapi,mereka tidak menjumpai pula penawar yang berada di sayap yang sebelahnya.

Maka ada pihak yang mengatakan bahawa apa yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ itu tidak benar kerana mereka tidak menjumpai penawar yang berada di sebelah sayap lalat itu.Dan ada pula pihak yang mengambil jalan selamat yang mengatakan hadis itu adalah dhoif perawi hadisnya tergantung tidak jelas.

Maka setelah bertahun-tahun berlalu peristiwa ini ternyata ada seorang saintis daripada barat yang mengkaji lagi mengenai lalat ini yang mana beliau menggunakan teknologi yang lebih hebat yang lebih canggih lagi daripada yang dilakukan oleh Para Saintis terdahulu.Dia menggunakan microskop yang lebih canggih lagi.

Dan ternyata apabila dikaji dan dikaji didapati memang benar disebelah sayap lalat itu mempunyai suatu kantung kecil yang mempunyai suatu bahan yang apabila ditenggelamkan maka akan pecah itu kantung sehingga menjadi penawar kepada bakteria/virus yang satu lagi itu.

Maka setelah dibuktikan mengenai penemuan itu barulah golongan yang pada asalnya mengatakan apa yang dikatakan oleh Baginda Rasulullah ﷺ itu tidak benar mula untuk mempercayai.Begitu juga dengan golongan yang satu lagi yang mengatakan mungkin hadis itu dhoif tetapi apabila dah dibuktikan mereka terus percaya mengatakan betullah apa yang dikatakan oleh Baginda Rasulullah ﷺ.

Ketahuilah bahawa segala kata-kata yang disebutkan oleh Baginda Rasulullah ﷺ pasti benar dan akan berlaku.Kata-kata Nabi Muhammad ﷺ tidak akan salah tetapi kata-kata selain daripada Nabi Muhammad ﷺ pasti akan salah.

Mungkin hari ini kata-kata mereka itu betul tetapi mungkin lain kali boleh jadi kata-kata mereka itu salah.Akan tetapi kata-kata Nabi Muhammad ﷺ pasti benar tiada yang salah dan ianya pasti akan berlaku walaupun kamu tidak lagi menjumpai sebarang bukti saintifik di zaman kamu sekarang ini.

Maka berpeganglah teguhlah dengan sebenar-benar keyakinan kamu kepada apa yang diberitahu oleh Baginda Rasulullah ﷺ

Sesungguhnya orang-orang yang yakin dan percaya sepenuhnya kepada apa yang dikatakan oleh Baginda Rasulullah ﷺ dan mengikuti mencontohi segala macam perkara yang dilakukan oleh Baginda Rasulullah ﷺ di dalam kehidupannya maka pasti mereka akan bahagia di dunia dan di akhirat.

#MutiaKata[AL-HABIB MUSA KADZIM BIN JA'AFAR MUHAMMAD AS-SEGGAF HAFIDZOHULLAH]

#MuhasabahDiri
#KuatkanKeyakinanDanKepercayaanKita
#BerimanSepenuhnyaKepadaBagindaRasulullah
#MelaksanakanSegalaSuruhanNyaDanMeninggalkanSegalaLaranganNya
#MenghidupkanSunnahBagindaDalamkehidupanKita
#MendekatkanDiriKepadaParaUlama#MengambilIlmuDaripadaParaUlama
#MencontohiAdabDanAkhlakMereka
#MelihatParaUlamaDanSolihinUbatBagiHati
#JomKitaMengimarahkanRumahAllah
#JomKitaSolatBerjemaah
#JomKitaMenghadiriMajlisIlmu
#PeringatanBuatDiriSendiri
#PeringatanBersama
#SalingIngatMengingatkan

Monday, June 1, 2015

Nisfu Sya'aban

Tanggal 15 Sya’ban 1435 H  jatuh pada tanggal 2 Jun 2015M.

Apa yang menyebabkan malam Nisfu Sya’ban ini besar artinya bagi umat Muslim ? Berikut ini diceritakan seperti yang di alami Rasulullah Saw (HR. Abu Hurairah):
Kebesaran hari ini diterangkan oleh Rasulullah saw.

” Malaikat Jibril mendatangiku pada malam Nishfu (15) Sya’ban, seraya berkata, ” Hai Muhammad, malam ini pintu-pintu langit dibuka. Bangunlah dan Shalatlah, angkat kepalamu dan tadahkan dua tanganmu kelangit .”
Rasulullah saw bertanya,

” Malam apa ini Jibril ?”
Jibril menjawab.

” Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat. Tuhan mengampuni kesalahan orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali tukang sihir, tukang nujum, orang bermusuhan, orang yg terus menerus minum khamar (arak atau minuman keras), terus menerus berzina, memakan riba, durhaka kepada ibu bapak, orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan silaturahim. Tuhan tidak mengampuni mereka sampai mereka taubat dan meninggalkan kejahatan mereka itu .”
Rasulullah pun keluar rumah, lentas mengerjakan shalat (sendirian) dan menangis dalam sujudnya, seraya berdoa :
” Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab dan siksa-Mu serta kemurkaan-Mu Tiada kubatasi pujian-pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu Maka bagi-Mu lah segala pujia-pujian itu Hingga Engkau rela .” (HR Abu Hurairah)
Oleh karena itu sahabatku, malam tersebut sangatlah baik untuk beribadah dan memohon ampunan (bertaubat) atas segala hal buruk yang kita lakukan, dan semoga Allah swt menerima segala amal ibadah dan mengampuni dosa-dosa dan kesalahan kita.
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“ “Sesungguhnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)

Malam NISFU Sya’ban



Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.

قال صلى الله تعالى عليه وسلم : (( خمس ليال لاتُرد فيهن الدعوة : أول ليلة من رجب ، وليلة النصف من شعبان ، وليلة الجمعة ، وليلة الفطر ، وليلة النحر )) أخرجه السيوطي رحمه الله تعالى في الجامع ، عن ابن عساكر ، عن أبي أمامة رضي الله تعالى عنه

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“ 5 (lima) Malam (yang apabila kita berdo’a pada malam-malam tersebut maka) do’a (tersebut) tidak di tolak, Awal Malam Bulan Rajab, Malam Nisfu Sya’ban, Malam Jum’at, Malam Idul Fitri dan Malam Idul Adha”.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut Imam Al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya'ban Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Telah diriwayatkan Al Imam At Turmudzi didalam An-Nawadir dan oleh Imam Thabarani serta Ibnu Syahin dengan sanad Hasan (baik), berasal dari Sayyidah ‘Aisyah Radhiallahu anha, yang menuturkan bahwa Rasulallah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menerangkan bahwa :

هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانِ يَغْفِرُ الله ُ المُسْتَغْفِرِيْنَ , وَ يَرْحَمُ المُسَْتَرْحِمِيْنَ وَ يُؤَخِّرُ أهْلَ الحِقدِ عَلَى حِقْدِهِمْ

Yang artinya : “Pada malam Nihfu Sya’ban ini Allah mengampuni orang-orang yang mohon ampunan dan merahmati mereka yang mohon rahmat serta menangguhkan (akibat) kedengkian orang-orang yang dengki”.

Disekitar hadits terakhir diatas ini beredar sejumlah hadits lainnya yang memandang mustahab/baik kegiatan menghidupkan (ihya) pada malam nishfu tersebut. Diantaranya hadits riwayat Ibnu Majah dari Amirul Mukminin Sayyidina Ali Karramallahu wajhah  Hadits riwayat Ibnu Majah, Tirmidzi dan Ahmad dari Sayyidah Aisyah Radhiallahu anha, riwayat Ibnu Majah dan Ahmad dari Abu Musa Radhiallahu anhu dan sebagainya. Terkabulnya do’a yang dipanjatkan pada malam tersebut lebih besar harapannya dan pada bulan itulah diangkatnya amalan-amalan kepada Allah Rabbul ‘Alamin.

Ada hadits lagi yang dikemukakan juga oleh ulama yang diandalkan golongan pengingkar ini yaitu Syeikh Al Albani (dalam silsilah al-Ahadits al-Sahihah, No. 1144) yaitu : “Allah melihat kepada hamba-hamba Nya pada malam nisfu Sya’ban, maka Dia ampuni semua hamba-hamba Nya kecuali musyrik(orang yang syirik) dan yang bermusuh (orang benci membenci)”.

Adapun para Ulama di Indonesia menganjurkan untuk membaca Yasin sebanyak 3 (tiga) kali dengan di niatkan segala kebaikan disetiap pembacaan tersebut, adapun memilih surah Yasin yang dibaca pada malam nisfu sya’ban karena Surah Yasin di dalam hadist dikatakan Rasulullah sebagai “Qalbul Qur’an”artinya Jantungnya Al Qur’an, dan dihadist yang lain-pun dikatakan ‘Yaasin ma Qurialah’ yang artinya Membaca Surah Yasin dengan diniatkan pembacanya. (Lihat Al Hayah Al Barzakhiyyah).

Sayyiduna Ma’aqal ibn Yassaar Radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Yasin adalah Qalbu dari Al Quran. Tak seorang-pun yang membacanya dengan niat menginginkan Akhirat melainkan Allah akan mengampuninya. Bacalah atas orang-orang yang wafat di antaramu.” (Sunan Abu Dawud). Imam Hakim mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahih(Autentik), di Mustadrak Al Haakim Juz 1, halaman 565, lihat juga At Targhiib Juz 2 halaman 376.

Sayyiduna Juned ibn Abdullah Radhiallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Barangsiapa membaca Surah Yasin pada malam hari dengan niat mencari ridha Allah, dosa-dosanya akan diampuni.” 
(Muwattha’ Imam Malik).
Imam ibn Hibban mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahih, lihat Sahih ibn Hibban Juz 6 halaman 312,( lihat juga At-Targhiib juz 2 halaman 377).

Riwayat serupa oleh Sayyiduna Abu Hurairah Radhiallahu anhu juga telah dicatat oleh Imam Abu Ya’ala dalam Musnad beliau dan Hafiz ibn Katsir telah mengklasifikasikan rantai periwayatnya (Sanad)sebagai “Baik” (Hasan), (lihat Tafsir Ibn Katsir Juz 3 halaman 570).

Dari itu semua maka para Ulama mengemukakan hujjah tersebut sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka dengan membaca Surah Yasin tersebut berarti kita juga menghidupkan bacaan Al Qur’an dalam kehidupan kita dan pada salah satu malam yang begitu mulia yaitu malam nisfu sya’ban.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya'ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.