Thursday, October 31, 2013

Kenapa ziarah maqam Auliya?

“Kenapa ziarah maqam Auliya’? Sedangkan mereka tiada memberi kuasa apa-apa dan tempat meminta hanya pada Allah!”

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz menjawab:

“Benar wahai saudaraku aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka tiada mempunyai kekuasaan apa-apa.

Tetapi sedikit perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Tuhan.

Tapi aku juga heran, kenapa engkau tiada melarang aku menziarahi ahli dunia, mereka juga tiada kuasa apa-apa. Malah mematikan hati. Yang hidupnya mereka bagiku seperti mayat yang berjalan. Kediaman mereka adalah pusara yang tiada membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan.

Kematian dan kehidupan di sisi Allah adalah jiwa. Banyak mereka yang dilihat hidup tapi sebenarnya mati, banyak mereka yang dilihat mati tapi sebenarnya hidup, banyak yang menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati sedangkan dalam pusara itulah orang yang hidup.

Aku lebih senang menziarahi maqam kekasih Allah dan para syuhada walaupun hanya pusara, tetapi ia mengingatkan aku akan kematian kerena ia mengingatkan aku bahwa hidup adalah perjuangan. Karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhan lantaran kebenarannya cinta.

Wahai saudarakuku ziarah maqam auliya’, karena pada maqam mereka ada cinta, lantaran cinta Allah pada mereka seluruh tempat persemadian mereka dicintai Allah.

Cinta tiada mengalami kematian, ia tetap hidup dan terus hidup dan akan melimpah kepada para pencintanya. Aku berziarah karena sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikuti mereka dalam mujahadahku, mengangkat tangan di sisi maqam mereka bukan meminta kuasa dari mereka, akan tetapi memohon kepada Allah agar aku juga dicintai Allah sebagaimana mereka dicintai Allah.”

Wallahu A’lam. Auliya’? Sedangkan mereka tiada memberi kuasa apa-apa dan tempat meminta hanya pada Allah!”

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz menjawab:

“Benar wahai saudaraku aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka tiada mempunyai kekuasaan apa-apa.

Tetapi sedikit perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Tuhan.

Tapi aku juga heran, kenapa engkau tiada melarang aku menziarahi ahli dunia, mereka juga tiada kuasa apa-apa. Malah mematikan hati. Yang hidupnya mereka bagiku seperti mayat yang berjalan. Kediaman mereka adalah pusara yang tiada membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan.

Kematian dan kehidupan di sisi Allah adalah jiwa. Banyak mereka yang dilihat hidup tapi sebenarnya mati, banyak mereka yang dilihat mati tapi sebenarnya hidup, banyak yang menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati sedangkan dalam pusara itulah orang yang hidup.

Aku lebih senang menziarahi maqam kekasih Allah dan para syuhada walaupun hanya pusara, tetapi ia mengingatkan aku akan kematian kerena ia mengingatkan aku bahwa hidup adalah perjuangan. Karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhan lantaran kebenarannya cinta.

Wahai saudarakuku ziarah maqam auliya’, karena pada maqam mereka ada cinta, lantaran cinta Allah pada mereka seluruh tempat persemadian mereka dicintai Allah.

Cinta tiada mengalami kematian, ia tetap hidup dan terus hidup dan akan melimpah kepada para pencintanya. Aku berziarah karena sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikuti mereka dalam mujahadahku, mengangkat tangan di sisi maqam mereka bukan meminta kuasa dari mereka, akan tetapi memohon kepada Allah agar aku juga dicintai Allah sebagaimana mereka dicintai Allah.”

Wallahu A’lam.

Sunday, October 27, 2013

Istighfar selalu

"nabi muhammad saw. . ialah nabi kita :)  
Beliau TIDAK PERNAH KURANG DARI 100x  beristigfar kepada allah swt dalam setiap harinya!!

Padadal beliau sudah di jamin masuk surga (ma'sum) 
tapi beliau tetap saja beristigfar :'( 

Lantas bagaiman dg kita yg bergelumuran dosa:'( 
Lantas bagaimana dg kita yg setiap harinya bermandikan ma'siat :'(
 
Sudahkah kita beristigfar :'( :'( :'(

# أستغفر الله العظیم :'(  
Ya allah ampuni dosa dosa kami :( dosa2 kedua orang tua kami dosa2 sanak keluarga kami dan dosa2 teman sahabat kami :'( 
Kami yg sering lupa kami yg selalu mengabaikan perintahmu ampuni kami ya allah :( 
sayangi kami :( 
Kami yakin akan neraka yg kau sediakan buat hamba2mu  yg tidak mau ta'at kepadamu:(  dan kami juga yakin akan surga ya kau sediakan untuk  hamba2mu yg ta'at kepadamu :(                                      ya Allah jadikanlah kami dan orang2 yang kami cintai sebagai hamba2 yang ta'at kepadamu

Mutiara kata -----------------


Yang membuat kita Kuat adalah Doa.

Yang membuat kita Dewasa adalah Masalah.

Yang membuat kita Maju adalah Usaha Keras.

Yang membuat kita Hancur adalah Putus Asa.

Yang membuat kita Semangat adalah Harapan dan Impian.

Yang membuat kita menjadi yang Terbaik adalah mengakrabkan diri dgn keheningan jiwa dan memperbanyak Sujud dan mengingati Allah Azza Wa Jalla.

Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.

Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.

Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.

Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.

Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan.

– Mufti Kerajaan Brunei , Yang Berhormat Pehin Datu Seri Maharaja Dato Paduka Seri Setia Dr Ustaz Haji Awang Abdul Aziz Juned

Harimau, 2 buayA, 2 tikus dan lebah


Astagfirullahalazim.....Take a few minutes of your
time...
UNTUK RENUNGAN BERSAMA ..
Ada seorang hamba Allah ni, dia pergilah bersiar-siar
di tepi hutan. Sedang dia menghirup udara rimba yg
segar tu, tetiba dia terdengar satu bunyi.. jeng!jeng!
jeng!.. bunyi.... aauuummmmm!!! Bunyi harimau yg
kelaparan dan hanya menunggu mangsanya saja.
Jadi, si hamba Allah ni pun lari untuk menyelamatkan
diri. Harimau tu kejar hamba Allah ni. Sebab dia dah
lapar sangat ni. Harimau tu pun kejar, kejar, kejar dan
kejar. Hamba Allah ni punyalah takut, berlari lintang
pukang. Sempat juga dia berdoa agar dia diselamatkan
daripada dibaham dek harimau tadi.
Dengan kuasa Allah diperlihatkan sebuah perigi di
depan mata nya. Jadi untuk menyelamatkan diri si
hamba Allah ni pun terjunlah ke dalam perigi. Perigi tu
ada tali dan sebuah timba. Si hamba Allah ni bergayut
pada tali tu. Tali tu pendek jer. Jadi dia bergantungan
di tengah-tengah perigi.
Di mulut perigi, harimau yg lapar tu menunggunya. Si
hamba Allah ni pun berfikirlah macam mana nak
menyelamatkan diri, sambil berdoa kepada Allah agar
dia diselamatkan. Tengah dok berfikir camner nak
selamat, tetiba dengar bunyi kocakan air di bawah
perigi.
Aaaaa!!!!... Ya Allah..... lagilah seram dibuatnya. Nak
tahu ada apa kat bawah tu? Ada 2 ekor buaya yg
kelaparan. Apalah nasib. Dah jatuh ditimpa tangga.
lagilah takut si hamba Allah ni. Atas ada harimau
bawah ada buaya. Semakin risau dan takut.
Tengah berfikir untuk mencari jalan keluar, tetiba
keluar seekor tikus putih dari lubang celah-celah
perigi, naik ke atas ikut tali yg hamba Allah tu
bergayut. Sampai kat atas tikus tu gigit tali tu pulak.
Cis, kurang ajar punya tikus. Alahhhh... cam ner ni.
Pas tu, keluar lagi seekor tikus yg berwarna hitam.
Naik mengikut tali tadi, cit!cit! cit!cit! sampai kat
atas.Tikus hitam ni pun gigit juga tali tu. Cis, lagi
satu. Macam mana aku nak buat ni... habislah jadi
mangsa buaya
..
Berfikir lagi. Kalau naik kat atas makan dek harimau.
Kalau tunggu tali putus dan jatuh ke bawah makan dek
buaya. Macam mana nih... Sedang hamba Allah tu
berfikir cam ner nak selamatkan dirinya, tetiba....
terdengar satu bunyi.... uuuuuuuuuuuuu... Bunyi lebah
bawa madu. Si hamba Allah ni pun mendongak ke
langit, melihat lebah yg sedang bawa madu. Tetiba
setitik madu terjatuh dan terus masuk ke dalam mulut
si hamba Allah ni tadi. Punyalah nikmat sehingga tidak
terkata. Hamba Allah tu kata, "Fuh manisnya madu ni ,
tak pernah ku rasa manisnya ni. Sedapnya.
Subhanallah sungguh sedap ni." kerana setitik madu si
hamba Allah tu lupa pada harimau yg sedang
menantinya di mulut perigi dan buaya yg menantinya
di bawah
Kalau semua nak tahu ...
si Hamba Allah itu adalah kita semua. Harimau yg
mengejar tu adalah maut kita, ajal memang sentiasa
mengejar kita, so beringat-ingatlah. 2 ekor buaya itu
adalah malaikat Munkar Dan Nakir yg menanti kita di
alam kubur nanti. Tali yg tempat di hamba bergayut
tadi adalah jangka hayat kita kalau pendek talinya
maka panjanglah umur kita dan kalau panjang talinya
maka pendeklah umur kita. Tikus Putih dan Hitam tu
adalah dunia kita siang dan juga malam yang sentiasa
menghakis umur kita. Kan tikus tu gigit tali tu.
Madu... madu yg jatuh setitik ke dalam mulut hamba
itu tadi adalah nikmat dunia. Bayangkan setitik saja
madu tu jatuh ke dalam mulutnya, dia lupa pada
harimau dan buaya tu. Macam kitalah bila dapat
nikmat sikit lupa pada Allah. Waktu susah baru la nak
ingat Allah. Astaghfirullah...
1 minit untuk mengingati Allah
Step 1:
Sebutlah dengan sepenuh hati dan lidah yang fasih
akan:
*SUBHANA'LLAH
*ALHAMDULI'LLAH
*LA I LAHA ILLA'LLAH
*ALLAHU AKBAR
*ASTAGHFIRU'LLAH
*LA ILAHA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH
*ALLAHUMMA SALLI WA SALLIM WABARIK 'ALA
SAYYIDINA MUHAMMAD WA AALIHI WA
SAHBIH AJMA'IN
Step 2:
Hayatilah sedalam-dalamnya akan makna ayat demi
ayat, perkataan demi perkataan..
D copy dari Grup UMAT NABI saw
ADAB USUL

Ini merupakan adab2 atau tertib yg ulama2 kita telah gariskann supaya para daie dapat terapkan semasa keluar di jalan Allah ataupun semasa berada di mahala(kampung) masing2. Ia bertujuan untuk mengelakkan daripada fitnah atau salah faham di kalangan masyarakat setempat. Al-maklum sajalah, setiap pergerakan ‘karkun2’ diperhatikan, ada saja salah sikit dah merebak. Silap sikit terus dipandang serong, macamlah kita ni malaikat yg maksum, takde dosa…Semasa keluar di jalan Allah ataupun semasa berada di mahala masing2,adab2 usul ni kena diamalkan dan dipraktikkan, walaupun belum dapat diamalkan 100%. Yelah, kita manusia biasa, memang hari2 buat silap, tapi kena niat untuk mengamalkannya, nak jadi baik ni bukan mudah, banyak dugaan. Apapun niat ikhlas semata2 kerana Allah…Semasa keluar (atau tak ) di jalan allah, kita kena :

Thursday, October 24, 2013

WHY DO WE SHOUT WHEN ANGRY ????


A saint who was visiting river Ganges to take bath found a group of family members on the banks, shouting in anger at each other. He turned to his disciples smiled 'n asked.

'Why do people shout in anger shout at each other?'

Disciples thought for a while, one of them said, 'Because we lose our calm, we shout.'

'But, why should you shout when the other person is just next to you? You can as well tell him what you have to say in a soft manner.' asked the saint

Disciples gave some other answers but none satisfied the other disciples.
Finally the saint explained, .

'When two people are angry at each other, their hearts distance a lot. To cover that distance they must shout to be able to hear each other. The angrier they are, the stronger they will have to shout to hear each other to cover that great distance.

What happens when two people fall in love? They don't shout at each other but talk softly, Because their hearts are very close. The distance between them is either nonexistent or very small...'

The saint continued, 'When they love each other even more, what happens? They do not speak, only whisper 'n they get even closer to each other in their love. Finally they even need not whisper, they only look at each other 'n that's all. That is how close two people are when they love each other.'

He looked at his disciples and said.

'So when you argue do not let your hearts get distant, Do not say words that distance each other more, Or else there will come a day when the distance is so great that you will not find the path to return.'

WHY DO WE SHOUT WHEN ANGRY ????


A saint who was visiting river Ganges to take bath found a group of family members on the banks, shouting in anger at each other. He turned to his disciples smiled 'n asked.

'Why do people shout in anger shout at each other?'

Disciples thought for a while, one of them said, 'Because we lose our calm, we shout.'

'But, why should you shout when the other person is just next to you? You can as well tell him what you have to say in a soft manner.' asked the saint

Disciples gave some other answers but none satisfied the other disciples.
Finally the saint explained, .

'When two people are angry at each other, their hearts distance a lot. To cover that distance they must shout to be able to hear each other. The angrier they are, the stronger they will have to shout to hear each other to cover that great distance.

What happens when two people fall in love? They don't shout at each other but talk softly, Because their hearts are very close. The distance between them is either nonexistent or very small...'

The saint continued, 'When they love each other even more, what happens? They do not speak, only whisper 'n they get even closer to each other in their love. Finally they even need not whisper, they only look at each other 'n that's all. That is how close two people are when they love each other.'

He looked at his disciples and said.

'So when you argue do not let your hearts get distant, Do not say words that distance each other more, Or else there will come a day when the distance is so great that you will not find the path to return.'

7 Sunnah Hebat

Dalam kehidupan sehari-hari ada kala kita mungkin telah melampaui batas. Imaginasi kotor, percakapan dan perbuatan yang tidak betul menjadikan kita selalunya semakin jauh dengan Allah SWT. Tetapi itulah kita manusia, tak lari dari kesilapan..dan mujurlah Allah selalu membuka pintu taubat kepada kita, agar dapat kita meneruskan perjalanan menuju akhirat dengan lebih berkat. Hendaknya kita sekurang-kurangnya selalu menjaga Tujuh Sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama:
Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin hampir dengan Allah.

Kedua:
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi.

Ketiga:
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat:
Jaga sholat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha. Yakinlah, kesan solat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima:
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat kali ganda.

Keenam:
Jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Sunday, October 20, 2013

BSN PNM 2013

MuI ran again in PNM last night .. But this time just 10k... 

It was good and it was fun! Well organized event 



My timing was ...


He came for Zyra's hand in marriage


His shoes were drenched in rain waiter but he came anyway .. Braving himself to meet us. 

We spent 3 hours and he answered many questions I put forward. He answered all satisfactory to well. He even passed the "solat jenazah berapa rakaat?" test.

He gave us good impression of himself upon us which further affirmed our already feel good senses about Zyra's potential life partner .

We set a date to meet again on 16th November weekend for him to bring his parents over for " hantar tanda" 

In shaa Allah


Friday, October 18, 2013

Azhar meeting us

Today Azhar wants to meet us ...@ MO

Am on the way..

We believe he wants to ask for Zyra's hand for marriage .. We are excited

 It's a rainy day... 
Allah's blessing on the auspicious Friday the 18th October 2013.





Monday, October 14, 2013

Bagaimana Untuk Memperbaiki Kehidupan

1.    Jangan membandingkan kehidupan anda dengan orang lain. Anda tak tahu bagaimana perjalanan hidup mereka yang sebenarnya.
2.   Jangan ada perasaan negatif   pada perkara-perkara yang tidak dapat anda kawal. Tanamkan semangat positif di dalam kehidupan anda hari ini
3. Jangan berlebihan, tetapkan had
4. Jangan terlalu serius, tiada siapa yang serius
5. Jangan bazirkan tenaga dengan ber’gossip’
6. Bermimpilah ketika anda berjaga
7. Mengagumi cuma membuang masa. Anda sudah ada apa yang anda perlukan
8.   Lupakan kisah yang lama.   Jangan ingatkan pasangan anda tentang kesilapan beliau di masa lampau. Ia cuma akan merosakkan kebahagiaan anda sekarang
9.   Hidup terlalu pendek untuk membuang masa membenci sesiapa. Jadi jangan membenci sesiapa
10. Berdamailah dengan masa lalu supaya ia tidak merosakkan hari ini
11.   Tiada siapa yang dapat mengawal kebahagiaan anda kecuali anda sendiri
12. Sedarlah bahawa kehidupan ini adalah umpama sekolah dan anda berada di sini untuk belajar. Masalah yang muncul seumpama ko kurikulum dan akan menghilang seperti kelas algebra tetapi akan menjadi pembelajaran yang anda akan ingat sepanjang hayat
13. Lebihkan senyum dan ketawa
14.   Anda tidak perlu menang dalam pertelingkahan. Setuju untuk tidak bersetuju
15. Kerap menelefon ahli keluarga
16. Setiap hari berikan sesuatu yang terbaik untuk orang lain
17.   Maafkan semua orang untuk segala galanya
18. Luangkan lebih banyak masa dengan seseorang yang berusia 70 tahun ke atas dan bawah 6 tahun
19. Cuba buatkan sekurang kurangnya 3 orang tersenyum setiap hari
20.   Apa yang orang lain fikir tentang anda bukan masalah anda
21. Pekerjaan anda tidak akan menjaga anda apabila anda sakit. Tapi keluarga dan kawan-kawan yang akan menjaga anda. Jadi sentiasa berhubung dengan mereka
22.   Letakkan Allah dalam apa jua yang anda fikir, cakap dan akan lakukan
23.   Allah akan mengubati segala galanya
24. Buat perkara yang betul
25.   Bagaimana buruk atau baiknya sesuatu situasi itu, ia pasti akan berubah
26. Walau bagaimana anda rasa, anda masih perlu bangun, siapkan diri dan bersedia
27. Yang terbaik masih belum tiba, tetapi akan tiba
28.   Hapuskan perkara-perkara yang tidak berguna, tidak cantik dan tidak menggembirakan
29.   Bila anda terjaga di pagi hari, berterima kasihlah kepada Allah
30.   Kalau anda dekat dengan Allah, anda akan sentiasa gembira. Jadi, gembiralah Sambil sambil anda mempraktikkan semua perkara di atas, 

kongsikan pengetahuan ini dengan orang-orang yang anda sayang, orang-orang yang anda pernah bersekolah bersama, orang-orang yang anda luangkan masa bersama, orang-orang yang anda bekerja bersama dan orang-orang yang tinggal bersama anda.Ianya bukan sahaja dapat memperbaiki kehidupan anda, juga orang-orang di sekeliling anda.

Saturday, October 12, 2013

KISAH RASULULLAH SAW DAN MALAIKAT PENGHITUNG TITISAN AIR HUJAN

Diriwayatkan (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5:355, hadis ke 72) 
bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku,

‘Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.’

Jibril berkata, Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi.

’ Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi.

‘Apakah kamu tahu berapa bilangan titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?.

’ Malaikat itupun berkata, ‘Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah titisan yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai,ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.’

Mendengar huraian malaikat tadi,
Rasuluallah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung titisan air hujan.

Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,

‘Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung titisan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.

’ Rasulallah saw pun bertanya, ‘Apa kekurangan dan kelemahan kamu?.

’ Malaikat itupun menjawab ‘Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu."

 اللهم صل علي سيدنا محمد و علي ال محمد

Allahhuakhbar. Plz don't keep it in your inbox, share the knowledge...

Dzauqi's notes from Majlis Taklim - 11 October 2013

Assalamualaikum

Di dalam kehidupan sehari-hari ini, kebanyakan manusia tidak terlepas dari yang namanya hutang. Demikianlah keadaan manusia sebagaimana Allah tetapkan, ada yang rezekinya lapang hingga berlimpah dan ada pula yang  rezekinya sedikit dan tidak dapat mencukupi kehendak sehingga mendorongnya dengan terpaksa untuk berhutang atau mencari pinjaman dari orang yang berkemampunan.

Jika seseorang berhutang dengan tujuan buruk, maka dia telah berbuat zalim dan dosa. Diantara tujuan buruk tersebut seperti. Berhutang untuk membayar hutang yang tidak terbayar. 


 Islam mengatur berhutang yang membawa pelakunya ke surga dan menghindarkan dari api neraka  .Tidak berhutang kecuali dalam keadaan darurat atau mendesak.jika berhutang mestilah di bayar dengan segara. Jika terlambat bayar kerana menghadapi kesulitan , hendaklah orang yang berhutang memberitahukan kepada orang yang memberikan pinjaman. 


Marilah kita menghindari diri kita dari berhutang... 



A lil something i got from todays ta'lim

Sunnah

💙Rupa2nya tanpa kita sedar, dalam makanan yg kita makan sehari2, kita tak boleh main BALUN saja.🌷
💞Sebab itulah terjadinya penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung,keracunan makanan dan lain2 penyakit apabila kita telah tua nanti.💕

💙Ini pun adalah diet Rasullulah SAW yg sangat baik untuk diamalkan . Ustaz Abdullah Mahmood kata: 💛Rasullulah SAW tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya kerana pandai jaga pemakanannya sehari2.
🌷JANGAN MAKAN🌷
🌸SUSU + DAGING
🌺DAGING + IKAN
💕IKAN + SUSU
💞AYAM + SUSU
💕IKAN + TELUR
💛IKAN + DAUN SALAD
💐SUSU + CUKA 
💞BUAH + SUSU .... cth :- KOKTEL

🌷JANGAN MAKAN BUAH🍌🌽🍏🍎🍉🍒 SELEPAS MAKAN NASI , SEBALIKNYA MAKAN BUAH 🍏🍎🍉🍇🍒🍑🍈🍌🌽TERLEBIH
DAHULU, BARU MAKAN NASI.

🌷 TIDUR 💤💤💤💤 1 JAM SELEPAS MAKAN TENGAHARI.

🌷 JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM🌙🌙 . SESIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.💐

💐Dalam kitab juga ada melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.
💛Nabi  SAW  menegah kita makan ikan bersama susu kerana di kuatiri akan cepat mendapat penyakit.
🌷Ini terbukti oleh saintis yang menjumpai dimana dalam badan ayam mengandungi ion (+) manakala dalam ikan mengandungi ion
 (-), jika dalam suapan ayam bercampur dengan ikan maka terjadi tidakkan balas biokimia yang terhasil yang boleh merosakkan usus kita.
🌷Al-Quran Juga ada mengajar kita menjaga kesihatan spt membuat
amalan:-
🌷Mandi pagi sebelum subuh @ sekurang kurangnya sejam sebelum matahari naik. 💛Air sejuk yang meresap kedalam badan boleh mengurangkan lemak mengumpul. Kita boleh saksikan orang yang mengamalkan mandi pd waktu pagi kebanyakan mempunyai badan yg tidak gemuk. 

💕Rasulullah SAW mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air ais) setiap pagi. Mujarabnya In Sya Allah dijauhi dari penyakit (susah nak kena sakit). 

💙Waktu sembahyang Subuh disunatkan kita bertafakur (iaitu sujud sekurang kurangnya seminit selepas membaca doa). ( sujud Syukur) 💕Ya Allah  ...jadikanlah aku seorang yg bersyukur, dan jadikanlah seorang yg bersabar. Ya Allah ...jadikan aku dimataku seorang yg kerdil dan dimata manusia besar) Ia boleh mengelak dari sakit pening atau migrin. Ini terbukti oleh para saintis yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. 💕Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang berkenaan.

💛Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari. 💙Begitu juga ahli saintis telah menjumpa bahawa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, iaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan, tanpanya makanan tidak hadam) Wassalam... 

Sama-samalah kita mengamalkannya. ......

💙WallahuA'lam💛

Thursday, October 10, 2013

Pains of Death

"...the pains which souls suffer after death all have their source in excessive love of the world. The Prophet saw said that every unbeliever, after death, will be tormented by 99 snakes, each having 9 heads. Some simple minded peope have examined the unbeliever's graves and wondered at failing to see these snakes. What they do not understand is that these snakes have their abode within the unbeliever's spirit and that they existed in him even before he died, for they were his own evil qualities symbolized such as jealousy, hatred, hyprocrisy, pride, deceit, etc, every one of which springs, directly or remotely, from the love of the world.

Such is the doom of those who, in the words of the Al quran, "...set their hearts on this world rather than on the next".

If those snakes were merely external they might hope to escape their torment, if it were but for a moment: but being their own inherent attributes, how can they escape?"...

Extracted from The Alchemy of Happiness - al Ghazzali

Tuesday, October 8, 2013

The First Ten Days of Dhu’l-Ḥijjah

The Prophet ﷺsaid that fasting one of these days is equal to the reward of fasting for a whole year and standing in one of these nights in prayer is equal to standing in prayer on Laylat al-Qadr.2 It has also been narrated that the reward for actions in these days is multiplied seven hundred times.

This is not to mention the Day of Arafat (the 9th of Dhu’l-Ḥijjah) which is the greatest day of the year. Fasting that day wipes out the sins of the previous year and the year to come. We will mention more about this day closer to the time inshallah.

If we are unable to fast the first nine days of the month, we should at least fast the Day of Arafat. If we are able to fast two or three days then by fasting Monday or Thursday or both we will gain the reward of following the Sunnah. Likewise by fasting three of these days we will have performed the Sunnah of fasting three days in every month.

These are days in which we should remember Allah abundantly. Allah says that they remember the name of Allah on well-known days.3 These “well-known days” according to the majority of scholars are the ten days of Dhu’l-Ḥijjah. This is why the Prophet said ﷺ that in these days we should make abundant tahlīl (saying lā ilāha ill’Allāh), takbīr (saying Allāhu akbar) and taḥmīd (saying alḥamdulillāh).4Sayyidunā `Abdullāh Ibn `Umar and Sayyidunā Abū Hurayrah would go into the marketplace in these days and raise their voices with the takbīr. The people in the marketplace would then raise their voices with the takbīr in response. Thus the most hated place to Allah, a place where most people are heedless of Him, was filled with His remembrance.

Whether it be prayer, fasting, charity, remembrance, seeking knowledge, helping people, any righteous actions we do will be greatly rewarded and beyond that are beloved to Allah. This is also a time when prayers are answered by Allah.

Sayyidī al-Ḥabīb `Umar bin Ḥafīẓ (may Allah preserve him and benefit us by him) reminds us that the linguistic meaning of Ḥajj is seeking or intending. Thus the people of Allah are constantly performing Ḥajj because they are constantly seeking Allah. Just as their whole year is Ramaḍān, likewise their whole year is Ḥajj. Just as those performing Ḥajj respond to the call of Allah by saying “labbayk” they are swift to respond to the call of Allah. They take themselves to account and leave that which is disliked and dubious in all their states and actions. They reject the desires of their lower selves and they are the furthest of people from that which is prohibited. They constantly receive new blessings from their Lord so they constantly renew their iḥrām.5 Day and night they make ṭawāf around the House of their Lord, the One to Whom they turn themselves with absolute sincerity until nothing remains in them which is directed to other than Allah.

Actions that Carry the Reward of Ḥajj

Nothing of course can equal actually performing the Ḥajj and worshipping Allah in those blessed places. Allah knows that many people long to make Ḥajj every year but are unable to do so. Out of His generosity, He made the reward for certain actions similar to the reward of a supererogatory Hajj.

  1. Remembering Allah from Fajr until Ishrāq. The Messenger of Allah ﷺ said: “Whoever who prays Ṣubḥ (Fajr) in congregation and then sits in the place where he prayed remembering Allah until the sun rises and then prays two rakats has the reward of a complete Ḥajj and `Umrah.” He repeated “complete” three times.6

  2. Attending a gathering of knowledge. The Messenger of Allah ﷺ said: “The one who goes out to the mosque wanting only to learn good or teach it has the reward of a complete Ḥajj.”7

  3. Going to the mosque for the congregational prayer. The Prophet ﷺ said: “Whoever performs ablution in his house and then goes out to perform the obligatory prayer in the mosque has a reward similar to the reward of a Hajj pilgrim. Whoever goes out to perform the mid-morning prayer (Ḍuḥā) has a reward similar to the reward of the one performing `Umrah.”8

  4. Performing the Friday Prayer. Sa`īd Ibn al-Musayyib said performing the Friday Prayer is “more beloved to me than a supererogatory Ḥajj.”

  5. Performing the `Īd Prayer. One of the Companions said: “Going out to pray `Īd al-Fiṭr is equal to performing `Umrah and going out to pray `Īd al-Aḍḥā is equal to performing Ḥajj.”

  6. Fulfilling the needs of your brother or sister. Ḥasan al-Baṣrī said: “Going to fulfill the need of your brother is better for you than performing Ḥajj after Ḥajj.”

  7. Being good to your parents. The Prophet ﷺ commanded one of the Companions to be good to his mother. If you do so, he said: “You are a Hajj pilgrim, a person performing `Umrah and someone striving for the sake of Allah (mujāhid).”

  8. Performing obligatory actions. The slave can only draw near to Allah by performing supererogatory actions after first having performed that which is obligatory. This includes purifying one’s heart from forbidden attributes and guarding one’s tongue and limbs from committing forbidden actions. All of this is much harder on the lower self than many supererogatory acts of worship.

Finally there is no action more beloved to Allah on the Day of `Īd than making a sacrifice. The Messenger of Allah ﷺ told his beloved daughter Sayyidah Fāṭimah al-Zahrā’ that she would be forgiven for her previous wrongdoings with the first drop of blood to be shed from the sacrificed animal. She asked if this reward was specifically for the household of the Prophet and he replied: “For us and for all the Muslims.

If anyone wants to make a sacrifice (qurbani/uḍḥiyah) in Tarīm, please write to info-eng@alrafh.org for more information. The sacrifice is carried out by al-Ra`fah Charity.

Attached are some of the adhkār that many of the pious people would read during the first ten days of Dhu’l-Ḥijjah. Sayyidī al-Ḥabīb `Umar bin Ḥafīẓ (may Allah preserve him and benefit us by him) recommends reading them.

 —

1 Narrated by al-Bukhārī, Abū Dāūd, al-Tirmidhī and Ibn Mājah

2 Narrated al-Tirmidhī and Ibn Mājah

3 Al-Ḥajj, 22:28

4 Narrated by Aḥmad

5 The state of sanctity in which the pilgrim approaches Allah

6 Narrated by al-Tirmidhī

7 Narrated by al-Ṭabarānī

8 Narrated by Abū Dāūd

 

Not subscribed yet? Sign up below for email updates.

- See more at: http://muwasala.org/the-first-ten-days-of-dhul-%E1%B8%A5ijjah/#sthash.MAstydfi.dpuf

Friday, October 4, 2013

Presanan Hazrat Hassan Basri r.a.

Di riwayatkan kisah ahli sufi Hazrat Hassan Basri r.a. di tanyakan tentang jenis jenis penyakit hati yang merosakkan. Beliau terus menceritakan bahawa ada 6 perkara tabiat orang yang ada penyakit hati.

1- orang yang ringan membuat perkara mungkar dan berdosa kerana percaya bahawa Allah Maha Pengampun maka setiap perbuatan keji nya akan mendapat pengampunan Allah akhir nya. 

2- orang yang rajin berlajar (ilmu) tetapi tidak mengamalkan apa yang di belajar nya.

3-Orang yang beramal tetapi tidak ada ikhlas mengerjakan nya.

4- Orang yang tidak redha dengan segala yang menimpa nya

5- orang yang tidak bersyukur akan nikmat dan kurniaan NYA.

6- orang yang tidak insaf dalam peristiwa pengajaran - kematian, kegagalan.

Tasawwuf

"Tasawwuf is an acronym made up of the four consonant letters: t, s, w, and f.

't'- stands for tawbah, repentance

's'- stands for safa, purity, peace and joy

'w'- stands for wilayah, the sanctity of the lovers and friends of Allah

'f'- stands for fana, the annihilation of self into the nothingness.

--- from ‘The Secret of Secrets’ by Hadhrat Abdul Qadir Jilani (raa)"

Tarikh penting utk muslimin muslimat :

Semua yang terlibat dengan ibadah korban, disunnahkan agar tidak menggunting rambut dan memotong kukunya setelah masuk 1 Zulhijjah hingga ke hari dia berkorban. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Apabila kamu telah melihat anak bulan zulhijjah dan salah seorang dari kamu hendak berkorban, maka maka jangan memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya." (Hadith Riwayat Muslim)

Isnin 14 Okt = Hari Arafah 9 zulhijjah. Jom kita puasa ramai2.

Disunatkan kepada orang yang tidak melakukan ibadah haji. Fadhilatnya sangat besar sebagaimana dijelaskan menerusi hadith daripada Abi Qatadah r.a. ujurnya, Rasullullah s.a.w. telah ditanya oleh sahabat mengenai puasa hari 'Arafah, sabdanya bermaksud: "Ia menghapuskan dosa setahun yang lalu dan tahun-tahun kemudiannya." (Riwayatkan oleh Muslim dan al-Turmuzi)

Takbir raya Aidil Adha selepas Subuh hari ke 9 Zulhijjah (14 Okt) dan berakhir selepas Asar hari ke 13 Zulhijjah. (masuk magrib 14 zulhijjah tamat)

Selasa 15 Okt = 10 Zulhijjah Eidul Adha
Solat Raya
Bawa semua anak , isteri termasuk yg uzur/haid.

Hadis dari Abdullah bin Umar, bahawa Nabi SAW bersabda: “Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan di tanggal 1 – 10 Zulhijjah. Oleh kerana itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad & Sanadnya disahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Baginda memerintahkan para wanita yang sedang haid untuk turut serta menghadirkan diri di musolla hanya untuk menyaksikan upacara solat Hari Raya tersebut. 

Ummu ‘Athiyah radhiallahu’ anha telah berkata:

أُمِرْنَا أَنْ نَخْرُجَ فَنُخْرِجَ الْحُيَّضَ وَالْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ. قَالَ ابْنُ عَوْنٍ: أَوْ الْعَوَاتِقَ ذَوَاتِ الْخُدُورِ,

فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ وَيَعْتَزِلْنَ مُصَلَّاهُمْ.

Maksudnya:
Kami telah diperintahkan (oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) untuk keluar, maka kami memerintahkan wanita-wanita yang sedang haid, para gadis dan wanita-wanita pingitan untuk keluar. Ibnu ‘Aun berkata: “atau wanita-wanita pingitan,” dan wanita-wanita yang haid diperintahkan (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) agar menyaksikan jamaah kaum muslimin dan dakwah mereka serta menjauhi tempat solat. - Hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab al-‘Iedaini, no: 981.

Insya Allah

A Poem about death ...!

On that fatal day when my casket rolls along,
don't think my heart is in this world.
Don't cry, don't wail in anguish,
don't fall into a hole the demons have dug.
That surely would be sad.

When you see my procession, don't say I'm gone.
It will be my reunion.
As you see that lowering down,
think of rising.

What harm is in the setting moon or sun?
What seems a setting to you is a dawning.

Though it may seem a prison,
this vault releases the soul.
Unless a seed enters the earth it doesn't grow.
Why are you doubting this human seed?
Unless the bucket goes down,
it won't come up full.
Why should the Joseph of the spirit resent the well?

Close your mouth here and open it beyond,
and in the nowhere air it will be your song.

~ Rumi 

PERISTIWA 10 HARI TERAWAL BULAN ZULHIJJAH

1 ZULHIJJAH: Di dalam khabar menyatakan, bahawa Allah mengampunkan Nabi Adam Alaihissaalam pada hari pertama bulan Zulhijjah.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari tersebut, Allah akan mengampunkan dosa-dosanya.

2 ZULHIJJAH: Nabi Yunus Alaihissalam dilepaskan dari perut ikan Nun.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuada pada hari tersebut, seolah-seolah mengerjakan ibadah kepada Allah selama setahun dengan tidak melakukan sebarang maksiat walau sekelip mata.

3 ZULHIJJAH: Hari dimustajabkan doa bagi Nabi Zakaria Alaihissalam.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari tersebut,  akan dimustajabkan oleh Allah segala doanya.

4 ZULHIJJAH: Hari keputeraan Nabi Isa Alaihissalam.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari tersebut, akan dijauhkan dari segala kesusahan dan kepapaan.

5 ZULHIJJAH: Keputraan Nabi Musa Alaihissalam.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari tersebut, akan dilepaskan daripada sifat munafiq dan diamamkan daripada azab.

6 ZULHIJJAH: Hari kemenangan dan pembukaan Kota Khaibar bagi Rasulullah Salallahu Alaihi Waalihi Wassallam.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari tersebut, akan ditilik oleh Allah dan sesiapa yang ditilik oleh Allah tidak akan diseksa selama-lamanya.

7 ZULHIJJAH: Hari dipadamkan api neraka Jahannam dan ditutup pintunya. Tidak akan dibuka pintu tersebut melainkan selepas berlalu 10 Zulhijjah. 

8 ZULHIJJAH: Hari Tarwiyyah.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyyah, akan diberi pahala yang tidak diketahui kadarnya, melainkan Allah Yang Maha Mengetahui.

9 ZULHIJJAH: Hari Arafah.

Fadhilat: Sesiapa yang berpuasa pada hari yang amat masyhur ini, ditulis oleh Allah sebagai orang yang berpuada 2 tahun; setahun sebelum itu dan setahun selepasnya, serta ditulis sebagai Ahli Qanitin (orang yang sentiasa beribadah).

10 ZULHIJJAH: Hari Raya Adha.

Fadhilat: Siapa yang melakukan korban pada hari tersebut, akan diampunkan dosanya dan ahli rumahnya pada titik pertama darah sembelihan korbannya. Sesiapa yang memberi makan dan bersedekah dengannya, akan dibangkitkan pada hari Kiamat sebagai orang yang mendapat keamanan dan timbangannya lebih berat daripada Jabal Uhud.

Tulisan Dato' Syeikh Muhammah Fuad Kamaludin, buku AMALAN BULAN Zulhijjah

A Map of Human Potential: The Seven Levels of Muslims and Their Characteristics

When you embark on a journey it is necessary to know your starting point and ultimate destination, along with the way stations in between. Islam, the Divine Way of Love, the Way of the Prophets (peace and blessings rest upon them and their folk), is essentially a spiritual path. It is the oldest and most universal Spiritual Path, as ancient as our earliest ancestors. Its masters have appeared in every part of the world, in every community, and in every epoch calling people to discover the shoreless ocean of the Oneness of our Compassionate Creator, embrace the oneness of creation, and experience infinite and eternal bliss. Their invitation and initiation has not only been to heavenly salvation but also to earthly sanctification, divine friendship. Although this truth has been called by different names through the ages because every divine messenger addressed his community with its own language, its reality has always been one and unchanging.
Islam is neither one dimensional nor even two or three dimensional. The treatise below declares that it has seven fundamental dimensions that are open to human beings to experience. The caricature of Islam as nothing more than a backward, radically monotheistic, misogynistic, hyper-ritualistic religion that was nothing more than a tool of Arab imperialism and patriarchy could not be further from the truth. While there are Muslims who have had imperial ambitions, Muslims who have been racist and sexist, none of these people are measures of Islam, rather it is they who are to be measured by it. Truth be told, Islam is much more than a mere religion, it is the pure science and art of becoming a truly human being in body, mind, and soul through meditation on the Book of Divine Revelation, the Book of Nature, and the Book of the Universes within the Human Heart. This short treatise is a testament to this truth.
I was blessed to translate the following profound delineation of the seven levels of this Religion of Love from a rare Arabic manuscript found in Black Africa by one of my early beloved teachers, Shaykh Muhammad Shareef, founding director of the Sankore’ Institute of Islamic-African Studies International (http://siiasi.org/
). I pray it inspires us all with humility, gratitude, and yearning for the Divine Presence.
May Almighty God Allah, our All-Merciful and Loving Savior, make this of some help on your own journey.
Seek and find. Knock and enter.

A Map of Human Potential: The Seven Levels of Muslims and Their Characteristics

1-THE SERVANTS OF GOD (Muslims):
They publicly declare that there is no creator except The True and Living God and that Muhammad bin Abdullah is the final immaculate messenger of God (peace and blessings upon him and his folk); they also establish the daily Meditative-Prayers, give the Purifying Charity, fast the sacred month of Ramadan, and perform the Great Pilgrimage to the most ancient Shrine of God if they are able, along with believing in the roots of faith.

2-THE BELIEVERS (Mumins):
They have absolute certainty in God, His angels, His revelations, His immaculate messengers, the ultimate end of this world, and the divine decree, along with realizing all of the above.

3-THE RIGHTEOUS (Salihs):
They fulfill the divine obligations, avoid the divine prohibitions; are steadfast in serving others, regularly performing optional acts of devotion to God, and giving charity; along with realizing all of the above.

4-THE BEAUTIFUL (Muhsins):
They are steadfast in repentance from sins of the body, repentance from sins of the soul, indifference towards material things, depending completely on God alone for success while exerting their best efforts, contentment that the final outcomes of their endeavors is the sole affair of God, pleasure with the decree of God, and sincerity with God, along with realizing all of the above.

5-THE WITNESSES OF THE UNSEEN (Shaheeds):
They are those who want nothing except God (mureeds), those who experience the permanence of divine love without any deficiency, the perpetuity of divine awareness without any break, who are relentless in opposing the ego without any exemption, along with realizing all of the above.

6-THE FAITHFUL (Siddeeqs):
They are the gnostics (‘arifs), those granted knowledge of God by God.
This divine gnosis (ma’rifah) has three dimensions:
a) knowledge of divine certainty,
b) the perception of divine certainty, and
c) total annihilation in divine certainty.
Each of these dimensions has seven conditions:
a) perceiving and serving creation through divine gnosis,
b) perceiving nothing except God,
c) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestations of the Divine Names,
d) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestations of the Divine Attributes,
e) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestation of the Divine Essence,
f) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestations of the Divine Names and Attributes through the Divine Essence, and
g) being characterized by their respective spiritual secrets, along with realizing all of the above.

7-THE NEAR (Muqarrabs)
They are those who have attained perfect spiritual realization. This is the greatest station of divine friendship. It has four dimensions:
a) the dimension of Love,
b) the dimension of Slavehood,
c) the dimension of Creation, and
d) the dimension of the Seal, along with realizing all of the above.
“Whoever polishes his soul with consistent adherence to the sublime manners of the daily speech, actions, and character of Prophet Muhammad (peace and blessings on him and his folk), God will illuminate his heart with the Light of Divine Gnosis.” ~ The Principles of Sainthood by Imam Uthman ibn Fodio (God be pleased with him)

A Map of Human Potential: The Seven Levels of Muslims and Their Characteristics

When you embark on a journey it is necessary to know your starting point and ultimate destination, along with the way stations in between. Islam, the Divine Way of Love, the Way of the Prophets (peace and blessings rest upon them and their folk), is essentially a spiritual path. It is the oldest and most universal Spiritual Path, as ancient as our earliest ancestors. Its masters have appeared in every part of the world, in every community, and in every epoch calling people to discover the shoreless ocean of the Oneness of our Compassionate Creator, embrace the oneness of creation, and experience infinite and eternal bliss. Their invitation and initiation has not only been to heavenly salvation but also to earthly sanctification, divine friendship. Although this truth has been called by different names through the ages because every divine messenger addressed his community with its own language, its reality has always been one and unchanging.
Islam is neither one dimensional nor even two or three dimensional. The treatise below declares that it has seven fundamental dimensions that are open to human beings to experience. The caricature of Islam as nothing more than a backward, radically monotheistic, misogynistic, hyper-ritualistic religion that was nothing more than a tool of Arab imperialism and patriarchy could not be further from the truth. While there are Muslims who have had imperial ambitions, Muslims who have been racist and sexist, none of these people are measures of Islam, rather it is they who are to be measured by it. Truth be told, Islam is much more than a mere religion, it is the pure science and art of becoming a truly human being in body, mind, and soul through meditation on the Book of Divine Revelation, the Book of Nature, and the Book of the Universes within the Human Heart. This short treatise is a testament to this truth.
I was blessed to translate the following profound delineation of the seven levels of this Religion of Love from a rare Arabic manuscript found in Black Africa by one of my early beloved teachers, Shaykh Muhammad Shareef, founding director of the Sankore’ Institute of Islamic-African Studies International (http://siiasi.org/
). I pray it inspires us all with humility, gratitude, and yearning for the Divine Presence.
May Almighty God Allah, our All-Merciful and Loving Savior, make this of some help on your own journey.
Seek and find. Knock and enter.

A Map of Human Potential: The Seven Levels of Muslims and Their Characteristics

1-THE SERVANTS OF GOD (Muslims):
They publicly declare that there is no creator except The True and Living God and that Muhammad bin Abdullah is the final immaculate messenger of God (peace and blessings upon him and his folk); they also establish the daily Meditative-Prayers, give the Purifying Charity, fast the sacred month of Ramadan, and perform the Great Pilgrimage to the most ancient Shrine of God if they are able, along with believing in the roots of faith.

2-THE BELIEVERS (Mumins):
They have absolute certainty in God, His angels, His revelations, His immaculate messengers, the ultimate end of this world, and the divine decree, along with realizing all of the above.

3-THE RIGHTEOUS (Salihs):
They fulfill the divine obligations, avoid the divine prohibitions; are steadfast in serving others, regularly performing optional acts of devotion to God, and giving charity; along with realizing all of the above.

4-THE BEAUTIFUL (Muhsins):
They are steadfast in repentance from sins of the body, repentance from sins of the soul, indifference towards material things, depending completely on God alone for success while exerting their best efforts, contentment that the final outcomes of their endeavors is the sole affair of God, pleasure with the decree of God, and sincerity with God, along with realizing all of the above.

5-THE WITNESSES OF THE UNSEEN (Shaheeds):
They are those who want nothing except God (mureeds), those who experience the permanence of divine love without any deficiency, the perpetuity of divine awareness without any break, who are relentless in opposing the ego without any exemption, along with realizing all of the above.

6-THE FAITHFUL (Siddeeqs):
They are the gnostics (‘arifs), those granted knowledge of God by God.
This divine gnosis (ma’rifah) has three dimensions:
a) knowledge of divine certainty,
b) the perception of divine certainty, and
c) total annihilation in divine certainty.
Each of these dimensions has seven conditions:
a) perceiving and serving creation through divine gnosis,
b) perceiving nothing except God,
c) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestations of the Divine Names,
d) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestations of the Divine Attributes,
e) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestation of the Divine Essence,
f) divine gnosis of the Divine Essence from the manifestations of the Divine Names and Attributes through the Divine Essence, and
g) being characterized by their respective spiritual secrets, along with realizing all of the above.

7-THE NEAR (Muqarrabs)
They are those who have attained perfect spiritual realization. This is the greatest station of divine friendship. It has four dimensions:
a) the dimension of Love,
b) the dimension of Slavehood,
c) the dimension of Creation, and
d) the dimension of the Seal, along with realizing all of the above.
“Whoever polishes his soul with consistent adherence to the sublime manners of the daily speech, actions, and character of Prophet Muhammad (peace and blessings on him and his folk), God will illuminate his heart with the Light of Divine Gnosis.” ~ The Principles of Sainthood by Imam Uthman ibn Fodio (God be pleased with him)

Wednesday, October 2, 2013

hikmah yang terkandung dalam riwayat sirah Nabi Ibrahim a.s.

*Berikut adalah beberapa hikmah yang terkandung dalam riwayat sirah Nabi Ibrahim a.s.

1- Nabi Ibrahim a.s. di lahirkan di tengah tengah masyarakat yang kufur musyrik kepada ALLAH swt maka beliau di lindungi dan di pelihara dari segala perbuatan terkutuk.

2-Ayahnya bernama Azar, tukang membuat berhala yang akan di sembahnya, sedangkan Nabi Ibrahim sangat membenci kepada berhala.

3- Mula mula Nabi Ibrahim mencari Tuhan dengan akalnya kemudian Tuhanlah yang memberi pertunjuk kepada nya dengan cara mengenal Tuhan. 

4-Beliau berani memusnahkan berhala yang menjadi sesembahan bapa dan kaumnya sehingga kepada dirinya di jatuhkan hukuman mati dengan cara di bakar.

5- Nabi Ibrahim a.s. di bakar oleh kaumnya , tetapi beliau tidak di apa apakan api yang di campak beliau kedalam nya itu, kerana ALLAH yang melindungi dan memeliharanya.

6-Beliau di uji oleh ALLAH swt, di suruh menyembelih anak kandungnya - Ismail maka perintah ALLAH itu di patuhinya dan kerana ALLAH menggantikan penyembelihan itu dengan seekor kibas, sehingga anak nya selamat tidak tersembelih.

7-Nabi Ibrahim a.s seorang yang sangat takwa kepada ALLAH Dan beliau pun lulus dari cubaan ALLAH.

8-Segala du'a Nabi Ibrahim di kabulkan ALLAH di antara nya negeri Mekah sampai sekarang menjadi negeri yang subur-ma'mur walau pun di situ banyak padang pasir.

9- Nabi Ibrahim mempunyai dua orang isteri yang solehah kedua dua nya dan anak keturunannya menjadi anak yang soleh pun, bahkan menjadi Rasul.

Mudah mudahan kita ummat Islam dapat hendak nya mengikuti kesabaran dan perjuangannya, dalam menta'ati perintah ALLAH swt...Ameen

✨Hadis Qudsi:✨

Wahai keturunan Adam, Kubentuk
kamu dalam perut ibumu. Kulapisi wajahmu agar
tidak ternodai dalam rahim ✨dan Kuarahkan
wajahmu menghadap punggung ibumu agar bau makanan yang masuk tidak mengganggumu.
Kubuat untukmu sandaran nyaman di kanan dan di kirimu, di kananmu adalah hati dan di kirimu
adalah limpa. Dalam perut ibumu sudah
✨Kuajarakan kau berdiri dan duduk, gerangan siapakah yang mampu melakukan itu selain-Ku?
Ketika waktumu telah tiba, ✨Kuwahyukan malaikat penjaga rahim untuk mengeluarkan mu dengan kelembutan sayapnya sementara kau masih belum
punya gigi untuk menggigit atau tangan kuat
untuk mendobrak ataupun kaki yang bisa beranjak Kemudian Kusalurkan dua urat tipis dalam dada
ibumu demi menyuguhkan mu susu murni yang
hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas.
✨Lalu Kumasukkan rasa cinta dalam hati kedua orangtuamu sehingga mereka tak sudi kenyang
sebelum kau kenyang dan tak bisa tidur sebelum kau tidur. Maka ketika punggungmu sudah tegak dan dirimu sudah kuat, kau tantang Aku dengan
maksiat, dan kau tidak malu. Walaupun begitu, doamu tetap Kukabulkan permintaan mu tetap
✨Kupenuhi, dan kalau kau bertobat tetap
Kuampuni.” 
رَبٌِ فَاغْفِرْلِي ذُنُوبِي يَا الله..
Berkata Imam Malik Rahimahullah:

1. Barangsiapa yg tidak mampu wuquf(tetap) di Arafah, hendaklah dia tetap di batas-batas Allah(yg diharamkan) yang diketahui olehnya.

2) Siapa yang tak mampu bermalam di Muzdalifah, hendaklah dia bermalam dengan azam untuk taat kepada Allah agar Allah akan dekatkan orang itu kepadanya.

3) Barangsiapa tak mampu nyemblih kat mina...semblih lah hawa napsu dia.

4) Siapa tak mampu sampai ke bait (kaabah)kerana jauh, maka pergilah kepada Tuhan bait. Kerana Ia lebih hampir kepada manusia dari urat lehernya..