Tuesday, March 31, 2015

"Allahumma innaka affuwun kareemun tuhibbul afwa fa'afu Anna

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
We all read the dua 
"Allahumma innaka affuwun kareemun tuhibbul afwa fa'afu Anna" 

But what's so beautiful about this dua that makes us read it soo often

Let's find it out what exactly this dua means and how often it should be taken into account for recitation purpose إن شا الله 

👉First lets see What’s the difference between Maghfirah (مغفرة ) and Afu (عفو )?

Maghfriah: is for Allah to forgive you for the sin but the sin will still be registered on your book of deeds.Maghfirah is Allah’s forgiveness for your sin but on the Judgment Day it will be written on your record, Allah will ask you about it but HE won’t punish you because of it.


Afu: is for Allah to forgive you for the sin and delete it from your book of deeds as if it did not happen.‘Afuw is Allah’s pardon for your sin, it will be completely erased from your record and Allah won’t ask you about it on Judgement day
This is why our Prophet (sallaAllhu alaihi wa sallam) said that this is the best Duaa to make on Laylatul Qadr:
اللهم انك عفو تحب العفو فاعفو عنا
(Allahuma Enaka Affu, Tuhibul afua , Fa’afu Anna)
O Allah, You are The One Who pardons greatly, and You love to pardon, so pardon me.)"

So make sure you read this dua all the time and as much as you can.Don't wait for Ramadan to come and make this your habit to recite. Make it one of your daily azkaar now.

💐88 DAYS LEFT FOR RAMADAN
Barik Allahu laka feeha.

Friday, March 27, 2015

Salaam Jumaat my family

 .. 

The above was inspired by ALLAH upon me and I would like to take the blessings of Jumaat to pen something today for all my family members.

Usually I will find something good to copy paste from other groups but for this week I wish to pen my own words 

Every night ALLAH 'matikan' kita and every morning HE will 'hidupkan' kita kembali.

Generally we feel discomfit from the wake of our slumber but actually we should be very very thankful that we have been 'awoken'.

Sometimes we feel much displeasure when we are 'shaken' from our slumber by the noise that have shocked us into awakening. It could be a car horn from the neighbor, or the sudden cry of a baby or a window sill slapped into frame by a strong wind...! We become annoyed and agitated but actually we should immediately feel thankful for being able to 'awaken' again and live another minute of this temporal world.

HE awakens us not for us to continue to enjoy the pleasure of the world but that extra time of HIS earth is for us to continue to collect 'points' of amal and ibadah. 

For those who know this perspective, they will realize that the fardhu and the wajibs that HE has ordained upon us is NOT enough when on the day of reckoning comes .. for it is possible that all these will not count as good to save us from HELL fire.

So these kind of people will work on to do more than the fardhu and the wajibs and even strive to do the things that they don't like nor not accustomed to because it is hoped that the GESTURE will count and be accepted by HIM and be the savior from HELL's punishment. 

No longer will he do his / her deeds for mortal acceptance, acknowledgement or appreciation ... but instead he / she puts high 'rajak' value that HE accepts it.

That is how the above caption i posted above came about.

MUJAHADDAH is not only confined to things that you love doing and it doesn't have to mean doing something for someone you know and love only ...MUJAHADDAH is the action of doing something that will benefit even people you don't know and may not even care about... It is about doing it even when it doesn't give you any pleasure at all.

The seeking of pleasure is the work of Nafs and it is HIS PLEASURE that we should concern ourselves with.

may we give a reflection

passion for mujahadah

"Doing something that you love and enjoy that gives you much pleasure is call - PASSION

Doing something that you do not love nor enjoy but gives HIM much PLEASURE is call MUJAHADDAH.

...travellers of the PATH dedicate their life to have PASSION for MUJAHADDAH"

Thursday, March 19, 2015

JANGAN TERLALU GEMBIRA DAN SENANG DENGAN NIKMAT DUNIA

JANGAN TERLALU GEMBIRA DAN SENANG DENGAN NIKMAT DUNIA YANG KITA PEROLEHI SEHINGGA KITA TAK ADA MASA,LALAI DAN LUPA UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH SEMATA-MATA INGIN MENGEJAR NIKMAT DUNIA KERANA NIKMAT DI DUNIA ITU HANYALAH SEMENTARA SAHAJA SEDANGKAN NIKMAT DI AKHIRAT YAKNI SYURGA ITU ADALAH HAKIKI KEKAL SELAMA-LAMANYA.

BURU DAN DAPATKANLAH REDHA ALLAH TA'ALA DENGAN KITA MENGABDIKAN DIRI KITA KEPADA ALLAH TA'ALA DENGAN MELAKSANAKAN PERINTAHNYA DAN MENINGGALKAN SEGALA LARANGAN-NYA KERANA ITU ADALAH BUKTI KASIH SAYANG ALLAH KEPADA KITA SEMUA.

Kita hidup di dunia ini adalah bermatlamatkan yang sebenarnya adalah tak lain tak bukan adalah untuk mendapatkan REDHA ALLAH.Kalau ada niat yang lain maka perbetulkanlah kerana tiada yang lebih MAHAL yang ingin untuk didapatkan berbanding REDHA ALLAHسبحانه وتعالى.

Nak supaya dapat redha Allah maka mestilah didahului dengan redha kita kepada Allah سبحانه وتعالى.Kalau hidup kita redha dengan apa sahaja pembahagian,ketetapan dan dikurniakan daripada Allah maka kita akan hidup dalam keadaan penuh nikmat.

Sebaliknya kalau kita tidak redha dengan ketetapan dan ketentuan Allah maka kita akan hidup dalam keadaan penuh sedih sepanjang masa.Itulah bezanya apabila kita ini redha ataupun tidak.Ianya melihat kepada HATI dan JIWA kita sama ada kita TENANG ataupun TIDAK TENANG bergantung sejauh mana REDHA kita kepada Allah سبحانه وتعالى.

Kalau kita menyebut tentang redha Allah kepada kita.Itu jelas.Itu merupakan matlamat,tujuan kita tetapi ukuran untuk melihat sejauh mana kita redha kepada Allah  سبحانه وتعالى adalah sejauh mana kita ini TENANG KEHIDUPAN KITA ataupun SERABUT KEHIDUPAN KITA.

Itulah tanda sejauh mana kita redha kepada Allah.Kalau benar kita TENANG dalam kehidupan kita bermakna kita redha dengan Allah  سبحانه وتعالى kerana selalu kita akan ditanya bagaimana kita nak mencapai redha Allah.Jawapannya adalah iaitu sejauh mana kamu redha kepada Allah سبحانه وتعالى.

Sebab itu Baginda Rasulullah ﷺ ketika mana menceritakan mengenai seseorang ketika nanti di Yaumul Qiyamah.Nak bagi bandingan dan nak bagi kita faham sebab kita ini ketika kita belajae kita ada ILMU.

Maka akan datang KEYAKINAN kepada kita.Kita nak pergi kepada AINUL YAQIN iaitu seolah-olah kita sudah nampak.Oleh kerana itu Nabi ﷺ selalu nak buka MATA kita iaitu ILMU BASHIRAH(MATA HATI KITA).

Macam mana nak membuka MATA HATI kita?Dengan kita memahami apa yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah ﷺ sebab Nabi ﷺ selalu membongkarkan rahsia Allah.

Sebab itu di antara Allah  سبحانه وتعالى KASIH kepada hamba-Nya dan tanda Nabi ﷺ KASIH kepada Ummat adalah peristiwa ISRAK MIKRAJ.Kenapa?Kerana semuanya dibongkar di dalamnya.

Baik itu keadaannya,apa sahaja yang dilakukan yang membuatkan seseorang itu masuk ke dalam SYURGA.Bagaimana INDAHNYA SYURGA.Semuanya diperlihatkan kepada Nabi ﷺ.Untuk siapa?Untuk kita semua ini Ummat Baginda Rasulullah ﷺ

Supaya Nabi ﷺ cerita kepada kita dan kita tak perlu pakai mata kita lagi.Tak!!!Kita hanya perlu melihat dengan PANDANGANNYA Baginda Rasulullah ﷺ

Begitu juga Nabi ﷺ melihat kepada NERAKA dan ISINYA.Siapa yang berada di dalamnya.Apa perbuatan yang membawa kepadanya Semuanya adalah tanda KASIH SAYANG Baginda Rasulullah ﷺ kepada kita sehingga Nabi ﷺ dah bagitahu siap-siap supaya kita tak tergolong dalam golongan itu.

Sebab itu kata Imam Izzuddin Abdus Salam Rahimahullah.Beliau mengatakan bahawa "Sesungguhnya tidak cukupkah bagi kamu wahai hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى bahawa Allah سبحانه وتعالى itu MAHA PENYAYANG DAN PENGASIH.

Dan bukti tanda KASIH SAYANG Allah kepada hamba-Nya adalah dengan PERINTAH-PERINTAH-NYA dan LARANGAN-LARANGAN-NYA.Kalau kita kata perintah ini bukannya kasih sayang ini menyeksa.Larangan ini menyusahkan.Itu kata kita.Kita punya pemikiran.Sebab apa?

Sebab kita telah terkawal dengan HAWA NAFSU dan SYAITAN tapi pada hakikatnya kata Imam Izzuddin Abdus Salam Rahimahullah mengatakan "Tidakkah kamu melihat bahawa setiap perintah Allah  سبحانه وتعالى itu disebaliknya pasti ada KEMASLAHATAN dan KEBAIKAN kepada hamba.

Dan setiap larangan Allah itu disebaliknya pasti ada KEMUDARATAN dan KEBURUKAN kepada hamba-Nya.Nampak itu tanda SAYANG.

Sepertimana kita seorang bapa yang sayang kepada anak.Ketika mana MELARANG kepada anak bukannya kita BENCI kepadanya tapi kerana kita melihat KEMUDARATAN yang akan menimpa kepadanya.Begitu juga kita SURUH dia buat sesuatu.Bukan kita nak MENYEKSA kepadanya.Tidak!!Tetapi kita melihat KEMANFAATAN yang ada.

Yang Maha Melihat itu Allah  سبحانه وتعالى.Yang Maha Bijaksana itu Allah  سبحانه وتعالى.Tidakkah Allah itu SEBIJAK-BIJAK dan SEADIL-ADIL di dalam menghukum ataupun menurunkan hukuman-hukuman-Nya.Tiada yang lebih ADIL daripada Allah سبحانه وتعالى.

Jadi demikian Nabi ﷺ nak memahamkan kepada kita sehingga Nabi ﷺ banyak menceritakan kepada kita mengenai PERISTIWA-PERISTIWA yang akan berlaku nanti di YAUMUL QIYAMAH.

Di antaranya Nabi ﷺ mengatakan "Nanti ada seorang hamba Allah yang di dunia dia tak pernah merasa SUSAH.Tak pernah merasa PAYAH.Tak pernah MISKIN.Tak pernah ada KEKURANGAN.NIKMAT sepanjang hidupnya.

Tetapi dia INGKAR,MAKSIAT kepada Allah.Maka pada Yaumul Qiyamah dia ketika dihisab maka ditetapkan dia masuk ke dalam NERAKA Allah.Maka Allah سبحانه وتعالى memerintahkan Malaikat untuk memasukkan dia ke dalam neraka tapi sebentar sahaja yang mana dicelupkan sekejap dan dikeluarkan.

Maka Allah bertanya kepadanya "Wahai hamba-Ku.Pernah tak dekat DUNIA dulu kamu merasa NIKMAT?"Maka dia mengatakan "Tak pernah Ya Allah."Lupa dia pada KENIKMATAN sepanjang kehidupannya DI DUNIA dulu.Sebab apa?

Sebab dahsyatnya seksaan NERAKA itu sehingga dia terlupa kerana SEKSA NERAKA yang begitu DAHSYAT.

Begitu juga sebaliknya kata Nabi ﷺ ada seorang hamba yang dekat DUNIA ini tak pernah SENANG.Hidup SUSAH,MISKIN,PAYAH tapi dirinya BERIBADAH kepada Allah.TAAT kepada Allah.

Maka nanti di Yaumul Qiyamah ketika dihisab dia ditetapkan masuk ke dalam SYURGA Allah.Maka Allah mengatakan kepada Malaikat supaya masukkan dia ke dalam SYURGA sekejap selepas itu dikeluarkan.

Ditanya oleh Allah "Wahai hamba-Ku dekat DUNIA pernah SUSAH tak?"Dijawab "Tak pernah Ya Allah."Lupa dia KESUSAHAN,KEPERITAN HIDUP ketika DI DUNIA hanya sebentar selepas merasa KENIKMATAN SYURGA ALLAH.

Sebab itu Para Ulama mengatakan "Kita ini bertuah ketika Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu dan Yang Maha Memberi Kebaikan itu.Bayangkan kalaulah Allah mengatakan 1 HARI di AKHIRAT itu samalah dengan 1000 TAHUN di DUNIA.

Kalau umur kita 100 tahun.Dibandingkan dengan 1 hari di Yaumul Qiyamah.Berapa?0.001 punya nilai kehidupan kita.Kalau kita ibadah sepanjang hidup kita pun 100 TAHUN itu berapa PERCENTLAH hari di AKHIRAT?Tak ada NILAINYA sikit sangat.

Tapi ketika Allah balas dengan NIKMAT-NYA.Berapa lama?Selama-lamanya.Bermakna alangkah bertuahnya kita memiliki Tuhan yakni Allah  سبحانه وتعالى sebab itu kita kena BURU REDHA ALLAH  سبحانه وتعالى.Kita kena DAPATKAN REDHA ALLAH سبحانه وتعالى kerana dengan REDHA Allah lah kita akan BAHAGIA DI DUNIA dan DI AKHIRAT.

#MutiaraKata[AL-HABIB NAJMUDDIN OTHMAN AL-KHERED HAFIDZOHULLAH]

#PertingkatkanAmalIbadahKita
#SelamiDanHayatiErtiPengabdianDiriKitaKepadaAllah
#MemburuRedhaAllah
#MuhasabahDiri
#PeringatanBuatDiriSendiri
#PeringatanBersama
#SalingIngatMengingatkan

Tuesday, March 17, 2015

Imbauan Penulisan al marhum Dr.Uthman el Muhammady:


نحمده ونصلى على رسوله الكريم

ALIRAN WAHHABIAH:

ANCAMAN TERHADAP AKIDAH

DAN KESELAMATAN NEGARA

OLEH:

AL-FAQIR ILA’LLAH MUHAMMAD UTHMAN EL-MUHAMMADY

Pertama, penulis ini memerhatikan aliran dan gerakan Wahabiah ini lebih daripada dua puluh tahun; dengan rasa bertanggungjawab ia ingin menyatakan bahawa kita di Malaysia ini beraliran Ahlissunnah wal-Jamaah, bermazhab fiqh Syafie. Kita berjaya dan benar dalam memahami agama dan mengamalkannya dalam aliran yang terjamin oleh Nabi dan Quran ini, dengan tidak melupai ada perlara-perkara yang masih tidak sempurna di kalangan kita. Kita wajib mengelak diri daripada Wahabiyah. Mereka yang dari awal bermazhab dengan mazhab Wahhabiah ini jangan mengembangkannya kepada Orang Islam di negara ini.

Kedua pihak pemerintah mesti memutuskan untuk terus berpegang kepada aliran Ahlisunnah ini dan menguatkuasakannya. Jangan terpesona dengan slogan pembaharuan atau reformasi dangkal yang dikeluarkan oleh mana-mana pihak yang beraliran demikian. Malaysia mencapai kejayaan selama ini bukan kerana aliran dangkal itu. Ia berjaya dalam rangka Ahlisunnah wal-Jamaah yang disertakan dengan sikap positif menerima perkara-perkara baharu yang penting dalam konteks kerangka ajaran yang sudah ada; dalam negara-negara OIC ia terkenal dengan kejayaannya. Untuk apa hendak kita gantikan ini dengan aliran Wahabiah? Untuk menjadi kacau bilau seperti beberapa kawasan yang mengamalkan aliran yang seperti itu? Adakah kita berjaya kerana tidak membaca usalli? Tidak berselawat kepada nabi? Tidak bermazhab? Tidak membaca berzanji? Tidak berkunut? Tidak mengadakan tahlil arwah? Tidak berwirid selepas sembahyang? Ajaran ‘pembaharuan’ apa ini? Adakah ini pemikiran sejahtera? Maha suci Allah.

Ketiga, untuk menulis dengan ringkas, kita boleh tegaskan bahawa ajaran tauhid itu ada tiga, tauhid rububiah, tauhid uluhiah, tauhid asma’ wassifat yang dihuraikan oleh mereka itu bukan cara Ahlissunnah, itu cara Wahhabiah.Wahabiah mengajarkan tauhid rububiah ialah mempercayai Tuhan menjadikan alam, memberi rezeki daln lain-lain; tauhid uluhiah ialah menyembahNya dan taat kepadaNya. Tiap-tiap satunya terasing daripada yang lain. Sebab itu, kata mereka, penyembah berhala, bertauhid rububiah sebab ia percaya Tuhan menjadikan alam, hanya ia tidak bertauhid secara uluhiah. Sebab itu dia kafir, lalu berlaku hukum Syara’ sebagaimana yang diketahui itu. Orang yang mengucap syahadat kalau ia tidak mengamalkan Islam dengan baik, ia bertauhid rububiah sahaja, hukumnya sama dengan penyembah berhala; dia dijadikan objek jihad menentangnya. Sebab itu mereka menyerang Orang Turki Othmaniah kerana katanya mereka ia bertauhid rububiah sahaja, tidak bertauhid uluhiah. Maka halal darahnya. Maha suci Allah.

Sebab itu kemudian mereka mengebom bank, membunuh orang yang tidak berdosa, membunuh ‘orang yang bertauhid rububiah’ sahaja. Tidak ada kitab Ahli sunnah yang mengatakan bahawa penyembah berhala ahli tauhid; yang dikatakan dalam kitab Ahlisunnah – dalam Quran dan Sunnah – ialah mereka musyrikin.

Keempat, mereka berkata bahawa orang yang berdoa di kubur orang soleh dan meminta dengan keberkatan mereka supaya Tuhan menyembuhkan penyakit, mengangkatkan bala, itu syirik. Dengan itu halal darah mereka. Dalam Ahlissunnah itu harus, sebab itu orang Islam berdoa di kubur nabi saw untuk mendapat syafaatnya dan hajatnya dunia dan akhirat.

Kelima kita dalam Ahlisunnah mendapat pengajaran bahawa Tuhan bersifat dengan sifat-sifat yang sempurna, tidak ada sifat yang kekurangan. Ia ada, sedia kala, kekal, bersalahan dengan sifat-sifat makhluk yang baharu, berdiri sendiri (bukan dijadikan oleh sesiapa, tidak memerlukan sesiapa atau apa-apa dari sekalian makhluk), Maha Esa, mempunyai sifat hidup, ilmu, berkuasa, berkehendak, mendengar, melihat, berkata-kata; keadaanNya hidup, berilmu, berkuasa, berkehendak, mendengar, melihat dan keadaannya berkata-kata. Ini sekurang-kurang yang perlu diketahui dan diyakini. Sifat-sifatNya tidak terkira.

Keenam, sekali lagi kita tegaskan, tauhid tiga kategori yang terpisah-pisah ini – tauhid rububiah asing, tauhid uluhiah asing, tauhid asma wassifat asing tidak ada dalam Ahlissunnah; sebab terasing tauhid yang tiga itu, mereka boleh berkata penyembah berhala ahli tauhid rububiah. Orang yang tak sempurna taatnya hanya bertauhid rububiah; orang berdoa di kubur hanya bertauhid rububiah-sebab itu maka semua halal darah dan harta mereka. Tauhid cara huraian seperti ini sudah tersebar dalam setengah IPT-IPT di Malaysia. Kalau ini tersebar dengan meluas dan pengaruhnya mendalam, percayalah, maka ia menjadi ‘sarang’ tempat bertelur dan membesar fahaman keganasan, anti-establishment, dan fahaman menentang pihak berotoriti yang tidak bersefahaman dengan mereka. Ini terbukti dalam wacana mereka (‘Tarikh Najdin’, ‘Unwan al-Majdi’, dan ‘Kitab al-Syubuhat’ antara lainnya). Sesiapa yang memandang ringan tentang perkara itu –mengatakan itu tuduhan melulu, nanti dulu, itu helah setengah orang—akan menyesal dengan tidak berkesudahan. Dijauhkan Allah. Ia akan membawa kepada kerosakan akidah, mengancam keselamatan negara, dan konflik yang tidak berkesudahan, kemusnahan sistem negara, dan bila itu berlaku, dijauhkan Allah, kuasa luar akan menuduh negara kita pusat keganasan; dan pihak yang sinis, sebagaimana yang biasa berlaku, tidak akan membantu kita bila perkara buruk ini berlaku.

Ketujuhnya di setengah IPT sudah ada pensyarah-pensyarah yang memaksa pelajar memberi huraian ini – bukan hanya untuk perbandingan akademik – dan kalau tidak berbuat demikian pelajar itu akan mendapat akibat yang buruk dalam ujiannya. Ini perlu diberi perhatian oleh pihak rasmi negara. Nampaknya ‘proses membuat rekrut’ juga ada berlaku, mungkin untuk gerakan akan datang; kita perlu berwaspada tentang hal ini dan jangan membiarkannya berkembang.

Kelapannya, natijah daripada ‘tauhid Wahhabi’ seperti itu maka mereka tidak memandang taat kepada ulil-amri itu sebagai kewajipan. Mereka dengan senang sekali keluar menentang ulil-amri, pihak berkuasa, ini jelas dalam sejarah dan teks-teks ajaran mereka, walhal dalam Ahlil-Sunnah kita tidak boleh keluar menentang, bermusuh dengan ulil-amri, ‘kecuali bila zahir daripada mereka kekufuran yang nyata’. Berwaspadalah wahai ulil-amri dan umat Islam Malaysia supaya umat dan agama serta negara tidak binasa. Jangan menempah penyesalan yang jalan kembali kepada kesejahteraannya sudah tidak ada lagi. Allahumma sallimna wal-Muslimin.

Kesembilannya, sebagai kesimpulan, ringkasnya kita tidak boleh bersikap naif dan membenarkan aliran Wahabiah ini diamal dan disebarkan dalam negara, termasuk memberi ‘tempat penting’ kepada orang Wahhabi. Kita tidak membenarkan Wahhabiah disebar kepada Orang Islam Malaysia yang bermazhab Ahlisunnah. Kita tidak mengganggu orang Wahhabi yang asal pegangannya demikian (tetapi jangan ia kembangkan kepada orang Islam Malaysia yang bermazhab Ahlissunnah). Kalau tidak mereka yang terkena pengaruh ini akan berkembang bersama dalam aliran keganasan antarabangsa yang akan menganiaya Muslimin dan negara. Kita boleh ingatkan bahawa baru-baru ini dalam ‘Saudi Gazette’ ada berita bagaimana ada gerakan bahawa menteri di sana akan ditangkap, disembunyikan dan sesuatu akan dilakukan terhadap mereka yang menjalankan gerakan ini, dan memang mereka sekarang dalam berjaga-jaga. Orang yang sinis, yang menganggap dirinya ‘tahu semua’ memang akan mengatakan itu hanya ‘conspiracy’, sebagaimana yang biasa berlaku.

Penulis ini hanya dengan rasa ikhlas ingin menegaskan: berjaga-jagalah atas nama keselamatan negara dan keselamatan agama serta keamanan, supaya negara ini tidak menjadi ribut dan daif seperti kawasan-kawasan lain dalam dunia Islam. Wallahu a’lam.

Monday, March 16, 2015

Words of Wisdom

"For all the goods deeds that you do, you'll only be cheating yourself if you are satisfied with mortal acknowledgement and gratitude....its DIVINE Pleasure that will be the best reward."-- daddy Rara

16th March 2015 10am

Saturday, March 14, 2015

IKHLASKAN NIATMU DAN KENALI SERTA RAWATI PENYAKIT HATI DENGAN KITA MEMPELAJARI ILMU TASAWWUF KERANA PENTINGNYA ILMU TASSAWWUF ITU BUAT DIRI KITA SEMUA



Semua penuntut ilmu perlu bermuhasabah diri.Apakah yang memotivasikan dirinya?Yang menambahkan semangatnya untuk menuntut ilmu Allah سبحانه وتعالى?

Adakah motivasi yang mendorongnya menuntut ilmu itu untuk orang memandang dirinya hebat?Ataupun memandang dirinya seorang yang alim?Ataupun memandang dirinya seorang yang soleh?Ataupun memandang dirinya lebih tinggi daripada orang lain?

Jika itu yang diniatkan oleh seseorang penuntut ilmu agar dia dapat berbangga-bangga yang namanya dituturkan di dalam kalangan manusia.Dia inginkan namanya didengar-dengarkan supaya dia dipandang hormat oleh orang lain.

Maka mereka yang melakukan perkara tersebut merupakan orang yang rugi-seruginya.Di dalam hadis Nabi ﷺ mengatakan "Mereka yang melakukan amalan bukan kerana Allah tapi ianya untuk menunjuk-nunjuk kepada manusia sama ada ianya riak ataupun suma'ah.Riak daripada penglihatan supaya dia melakukan sesuatu amalan ataupun sesuatu perbuatan supaya dilihat oleh orang lain supaya dirinya disanjung,dipandang hormat dan dipuji oleh orang lain.

Dia inginkan pandangan di mata manusia ke atas dirinya ataupun suma'ah yang mana dia melakukan amal perbuatan ibadah supaya amalan dan namanya dipersebutkan kepada orang lain supaya orang lain mendengar perihal dirinya maka perkara tersebut adalah sia-sia."

Di dalam sebuah hadis yang lain Nabi ﷺ mengatakan "Di akhirat dia akan dapati berapa banyak pun amalan yang dia lakukan tapi dilakukan yang mana dia lakukan untuk menunjuk-nunjuk kepada manusia maka dia tidak akan mendapat pahala daripada Allah  سبحانه وتعالى."

Bahkan di dalam sebuah hadis qudsi Allah سبحانه وتعالى mengatakan "Kepada hamba-Nya itu dahulu ketika di dunia kamu melakukan amalan itu kerana fulan itu,fulan itu.Hari ini Aku tidak akan beri pahala kepada kamu.

Hari ini kamu tuntut ganjaran dan pahala kamu kepada orang yang kamu tunjuk kerana kamu bukan melakukan kerana Aku.Kamu bukan melakukan nak mendapatkan pandangan Aku kepada mu tapi kamu nak pandangan makhluk kepada mu.

Maka Aku biarkan kamu dan serahkan kamu pada siapa yang kamu ingin tunjuk-tunjukkan amalan kamu."

Maka rugilah ia walaupun dia datang dengan segunung amalan.Rupanya dia tidak terlupa untuk belajar sesuatu ilmu yang penting bagaimana untuk menjaga hatinya yang disebutkan ilmu tasawwuf,ilmu akhlak,hati.

Kerana itu Imam Al-Ghazali Rahimahullah mengatakan ianya fardhu ain,ilmu yang wajib yang harus dipelajari oleh setiap mereka yang mengucapkan Kalimah Lailahaillah kerana setiap manusia tidak sunyi daripada aib-aib dan penyakit-penyakit hati.

Fitrah manusia itu adalah untuk dirinya dikagumi,dipandang besar,dipandang hebat oleh orang lain maka jika dia tidak mempelajari ilmu dan selok-belok daripada ilmu tassawwuf.Apakah tanda-tanda dia mempunyai penyakit hati riak,ujub,takabbur,sombong dan sebagainya.
  
 
 Ianya seperti seorang pesakit yang dirinya berpenyakit tapi dia tidak berjumpa doktor memeriksa dirinya maka dia tidak akan tahu dirinya berpenyakit.Apabila dia tidak sedar bahawa dia berpenyakit maka dia tidak akan mendapatkan rawatan daripada doktor.

Begitu juga roh manusia,hati manusia.Ianya berpenyakit dan setiap manusia tidak sunyi dan lenyap daripada penyakit-penyakit hati tersebut.

Maka setiap manusia berhajat kepada ilmu tasawwuf supaya manusia dapat mengenali penyakit yang berada di dalam dirinya sehingga dia mendapatkan rawatan daripada mereka yang mahir dalam selok-belok ilmu tasawwuf.

Mereka yang mahir dalam mengubati penyakit-penyakit hati untuk memberikan rawatan dalam berperingkat dari masa ke semasa kerana orang yang mahir dalam bahagian hati ini mereka tahu bahawa seseorang itu tidak boleh berubah dalam sekelip mata ataupun dalam satu malam.

Tetapi pentarbiah hati,penyucian jiwa itu memerlukan masa yang lama untuk seseorang itu berubah daripada satu tahap kepada tahap yang berikutnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

Mereka yang menjadi Mursyid ataupun Murobbi juga mengalami proses,penyucian,pentarbiah hati yang sama.Mereka juga tidak menjadi Mursyid menjadi Murobbi dengan sekelip mata.

Mereka mengambil masa bertahun-tahun untuk mengubati penyakit yang berada di dalam dirinya kerana setiap manusia itu berpenyakit kecuali Para Anbiya,Para Rasul.Mereka yang dijaga oleh Allah daripada penyakit-penyakit.

Akan tetapi kita ini manusia biasa tidak maksum.Perlulah kita kenal penyakit hati dan mendapatkan rawatan kerana Murobbi juga mendapatkan pentarbiah hato daripada Murobbi-Murobbi sebelumnya.Begitu juga kepada Murrobi-Murobbi yang sebelumnya sehingga ada yang mengambil masa berpuluh-pulun tahun untuk mengubati,membersihkan penyakit hati.

Seseorang yang meninggalkan amalan kerana takut dirinya riak maka itu adalah riak yang sebenarnya kerana dia masih mengikat dirinya dengan manusia lagi.Itu lagi besar dan bahaya.

Jalan penyelesainnya untuk mengubati penyakit riak dan penyakit-penyakit lain bukan dengan meninggalkan amalannya tersebut.Ibadahnya,perkongsiaan ilmunya,menghadiri majlis ilmu kerana takut dirinya disebutkan riak ada penyakit hati dan sebagainya.

Tidak!!!Tetapi dengan dia terus istiqomah melakukan amalan tersebut sehingga amalan tersebut menjadi darah daging di dalam dirinya sehingga focusnya hanya kepada Allah Ta'ala.

Kita niatkan untuk belajar ikhlas dengan amalan kita maka Allah akan melihat hati kita ada kejujuran,sejauh mana keikhlasan kepada Allah maka Allah akan permudahkan segala-galanya.

Jika hatinya tidak ada focus kepada pandangan Allah.Semuanya teralih kepada pandangan manusia maka amalannya adalah sia-sia rugi tidak ada satu pun pahala yang akan dia dapat daripada Allah Ta'ala dan dia akan datang dalam keadaan muflis di akhirat kelak.

Tetapi jika niatnya,usahanya itu adalah untuk menghidupkan syariat Nabi Muhammad ﷺ dan memperbaiki akhlaknya dan memecahkan keinginan nafsunya untuk berbuat jahat maaka untunglah engkau seribu kali untung.

#MutiaraKata[AL-FADHIL USTAZ IQBAL ZAIN AL-JAUHARI]

#MuhasabahDiri
#PerbetulkanNiat
#JagaHati
#PeringatanBuatDiriSendiri
#PeringatanBersama
#SalingIngatMengingatkan
#KalauAdaSalahMohonDitegur

JAGA DAN PELIHARALAH NIKMAT IMAN YANG ADA PADA DIRI KITA KERANA ANTARA PERKARA YANG PALING TERPENTING SEKALI YANG DIPEROLEH OLEH UMMAT NABI MUHAMMAD ﷺ ADALAH IMAN,ISLAM DAN IHSAN


Seseorang yang tidak mempunyai iman maka dia bukan orang yang beriman.Kalau dia bukan orang beriman bererti dia tidak akan memasuki syurga-Nya Allah سبحانه وتعالى.

Jadi yang paling terpenting sekali yang diperolehi oleh Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah keimanan kepada Allah سبحانه وتعالى.
Kedua keislamannya.Setelah itu baru dia memasuki alam ihsan pengenalan-pengenalan kepada Allah lebih jauh.

1)Beriman Kepada Allah
2)Beriman Kepada MalaikatAllah
3)Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah
4)Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
5)Beriman Kepada Hari Akhirat
6)Beriman Kepada Qada dan Qadar Allah.

Dan itulah adalah yang paling diwajibkan oleh Allah kepada seorang hamba.Ketika dia sudah melakukan dan percaya kepada 6 hal tersebut maka barulah seseorang itu boleh dikatakan beriman kepada Allah سبحانه وتعالى

Keutamaan yang paling besar yang didapatkan oleh Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah keimanan kepada Allah Ta'ala.Sesuatu yang didapatkan daripada Ummat Nabi Muhammad ﷺ dari keimanan adalah sangat besar.Kenapa besar?

Kerana Ummat Nabi Muhammad ﷺ berbeza imannya berbanding Ummat-Ummat yang terdahulu.Orang yahudi beriman tidak kepada Allah?Beriman tapi berbeza imannya.Orang nasrani beriman atau tidak kepada Allah?Beriman tapi berbeza imannya.

Bagaimana berbezanya?Orang yahudi beriman kepada seluruh Para Nabi kecuali Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Muhammad ﷺ.Begitu juga orang nasrani beriman kepada semua Para Nabi tetapi Nabi Muhammad ﷺ mereka tidak beriman.

Akan tetapi kita Orang Islam Ummat Nabi Muhammad ﷺ mengatakan sungguh Nabi Muhammad ﷺ dan seluruh Para Nabi itu adalah Nabi-Nabi Utusan Allah سبحانه وتعالى.Kita percaya semua Para Nabi itu adalah mulia di sisi Allah سبحانه وتعالى.

Berbeza antara Ummat-Ummat terdahulu  dengan Ummat Nabi Muhammad ﷺ.Berbeza dari segi apa?Yang pertama adalah keimanan.

Kalau orang yahudi dan nasrani mereka beriman hanya kepada sesetengah perkara sahaja.Sesetengah lagi tidak beriman.Akan tetapi Ummat Nabi Muhammad ﷺ beriman kepada seluruh Rasul-Rasul yang diutuskan oleh Allah.Semua kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Ta'ala.

Orang yahudi tidak percaya kepada injil.Padahal injil dari siapa?Dari Allah.Orang nasrani tidak percaya kepada Al-Quran.Padahal Al-Quran dari siapa?Dari Allah.

Tapi Ummat Nabi Muhammad ﷺ.Allah سبحانه وتعالى memberikan kelebihan yang mana kita semua sebagai Ummat Nabi Muhammad ﷺ percaya kepada Zabur,Taurat,Injil dan percaya kepada Al-Quran.

Bersyukurlah Allah menjadikan kita Ummat Nabi Muhammad ﷺ yang beriman kepada seluruh Para Nabi,Para Rasul yang diutuskan dan Kitab-Kitab yang diturunkan oleh Allah dan semua Malaikat-Malaikat yang Allah utuskan.

#MutiaraKata[AL-HABIB ALI ZAENAL ABIDIN ALWI AL-KAFF]

Marilah kita mensyukuri segala nikmat dan kurniaan yang dikurniakan oleh Allah Ta'ala kepada kita dengan kita mengikat nikmat yang kita perolehi itu dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Mari kita memperbanyakan selawat ke atas junjungan mulia Nabi Muhammad ﷺ kerana itu adalah bukti yang mana kita mengambil berat kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan kita memperbaiki akhlak kita mencontohikepada akhlak Nabi Muhammad ﷺ dalam setiap perkara dalam kehidupan seharian kita.Menjaga perkara yang fardhu dan melaksanakan perkara-perkara yang sunnah dalam kehidupan kita.

JAGA DAN PELIHARALAH NIKMAT IMAN YANG ADA PADA DIRI KITA KERANA ANTARA PERKARA YANG PALING TERPENTING SEKALI YANG DIPEROLEH OLEH UMMAT NABI MUHAMMAD ﷺ ADALAH IMAN,ISLAM DAN IHSAN


Seseorang yang tidak mempunyai iman maka dia bukan orang yang beriman.Kalau dia bukan orang beriman bererti dia tidak akan memasuki syurga-Nya Allah سبحانه وتعالى.

Jadi yang paling terpenting sekali yang diperolehi oleh Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah keimanan kepada Allah سبحانه وتعالى.
Kedua keislamannya.Setelah itu baru dia memasuki alam ihsan pengenalan-pengenalan kepada Allah lebih jauh.

1)Beriman Kepada Allah
2)Beriman Kepada MalaikatAllah
3)Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah
4)Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
5)Beriman Kepada Hari Akhirat
6)Beriman Kepada Qada dan Qadar Allah.

Dan itulah adalah yang paling diwajibkan oleh Allah kepada seorang hamba.Ketika dia sudah melakukan dan percaya kepada 6 hal tersebut maka barulah seseorang itu boleh dikatakan beriman kepada Allah سبحانه وتعالى

Keutamaan yang paling besar yang didapatkan oleh Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah keimanan kepada Allah Ta'ala.Sesuatu yang didapatkan daripada Ummat Nabi Muhammad ﷺ dari keimanan adalah sangat besar.Kenapa besar?

Kerana Ummat Nabi Muhammad ﷺ berbeza imannya berbanding Ummat-Ummat yang terdahulu.Orang yahudi beriman tidak kepada Allah?Beriman tapi berbeza imannya.Orang nasrani beriman atau tidak kepada Allah?Beriman tapi berbeza imannya.

Bagaimana berbezanya?Orang yahudi beriman kepada seluruh Para Nabi kecuali Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Muhammad ﷺ.Begitu juga orang nasrani beriman kepada semua Para Nabi tetapi Nabi Muhammad ﷺ mereka tidak beriman.

Akan tetapi kita Orang Islam Ummat Nabi Muhammad ﷺ mengatakan sungguh Nabi Muhammad ﷺ dan seluruh Para Nabi itu adalah Nabi-Nabi Utusan Allah سبحانه وتعالى.Kita percaya semua Para Nabi itu adalah mulia di sisi Allah سبحانه وتعالى.

Berbeza antara Ummat-Ummat terdahulu  dengan Ummat Nabi Muhammad ﷺ.Berbeza dari segi apa?Yang pertama adalah keimanan.

Kalau orang yahudi dan nasrani mereka beriman hanya kepada sesetengah perkara sahaja.Sesetengah lagi tidak beriman.Akan tetapi Ummat Nabi Muhammad ﷺ beriman kepada seluruh Rasul-Rasul yang diutuskan oleh Allah.Semua kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Ta'ala.

Orang yahudi tidak percaya kepada injil.Padahal injil dari siapa?Dari Allah.Orang nasrani tidak percaya kepada Al-Quran.Padahal Al-Quran dari siapa?Dari Allah.

Tapi Ummat Nabi Muhammad ﷺ.Allah سبحانه وتعالى memberikan kelebihan yang mana kita semua sebagai Ummat Nabi Muhammad ﷺ percaya kepada Zabur,Taurat,Injil dan percaya kepada Al-Quran.

Bersyukurlah Allah menjadikan kita Ummat Nabi Muhammad ﷺ yang beriman kepada seluruh Para Nabi,Para Rasul yang diutuskan dan Kitab-Kitab yang diturunkan oleh Allah dan semua Malaikat-Malaikat yang Allah utuskan.

#MutiaraKata[AL-HABIB ALI ZAENAL ABIDIN ALWI AL-KAFF]

Marilah kita mensyukuri segala nikmat dan kurniaan yang dikurniakan oleh Allah Ta'ala kepada kita dengan kita mengikat nikmat yang kita perolehi itu dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Mari kita memperbanyakan selawat ke atas junjungan mulia Nabi Muhammad ﷺ kerana itu adalah bukti yang mana kita mengambil berat kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan kita memperbaiki akhlak kita mencontohikepada akhlak Nabi Muhammad ﷺ dalam setiap perkara dalam kehidupan seharian kita.Menjaga perkara yang fardhu dan melaksanakan perkara-perkara yang sunnah dalam kehidupan kita.

Monday, March 9, 2015

Words of WISDOM

"Do not associate the good you do to yourself. It is only by HIS Favour that you are able to even make the intention for that deed"

Friday, March 6, 2015

BAGAIMANA UNTUK BERUBAH DAN ISTIQOMAH DALAM PERUBAHAN YANG DILAKUKAN.



Seseorang yang ingin berubah untuk mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى pertama sekali perlulah mempunyai keinginan untuk berubah.Jika ada keinginan untuk berubah itu adalah sesuatu yang baik.

Jika seseorang itu hadir ke majlis talim/majlis ilmu tetap dalam dirinya tak ada perubahan dalam hidupnya maka ini disebabkan di dalam dirinya tiada keinginan untuk berubah maka niat untuk berubah itu paling utama.

Bagaimana untuk mendapatkan istiqomah dalam mengerjakan sesuatu amalan kebaikan dan perubahan yang dilakukan.

1)Ciptakan lingkungan yang baik.Suasana,keadaan yang baik kerana dunia ini dibentuk dengan keadaan.Jika keadaan,suasana itu baik maka kita juga akan jadi baik.Contohnya kita bersahabat dengan orang-orang yang baik yang dapat mengingatkan kita kepada Allah Ta'ala.

Kita ciptakan suasana untuk beribadah.Contohnya jika kita solat dhuha 2 rakaat itu bagus tapi jika kita melihat di Masjid ada orang yang menunaikan solat dhuha 8 rakaat,dengan banyaknya zikirullah,membaca Al-Quran,selawat dan sebagainya maka hati kita akan turut terpanggil untuk melakukan lebih lagi.Tengok orang beribadah lebih kita pun turut ingin melebihkan amal kita.

2)Ilmu.Kita harus tahu kerana yang namanya hati itu jika ingin diubati mestilah dengan ilmu.Harus kena ada ilmunya.Tak mungkin kalau tak ada ilmu.Jika seseorang tidak mempunyai ilmu maka dia ingin melakukan kebaikan tapi ternyata itu sebenarnya merupakan suatu dosa di hadapan Allah Ta'ala.(Beramal tanpa ilmu).

Maka untuk mengubati hati haruslah dengan ilmu.Hadirkan diri ke majlis ilmu untuk mendapatkan ilmu sebelum kita beramal.Jangan sesekali beramal tanpa ilmu.

3)Untuk mendapatkan istiqomah itu mestilah dengan mujahadah yakni melawan hawa nafsu.Tidak mungkin seseorang itu dapat istiqomah tanpa mujahadah yang dilakukan.Orang-orang yang bersungguh-sungguh bermujahadah melawan hawa nafsunya di jalan Allah maka Allah Ta'ala akan membukakan baginya jalan-jalan menuju kepada-Nya.

Bukan hanya satu jalan tapi banyak jalan yang mana semua jalan itu dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala.Dengan membaca Al-Quran dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah.Dengan jalan berzikir seseorang itu dapat dekat kepada Allah.Dengan jalan sedekah dapat mendekatkan seseorang diri kepada Allah.Dengan memberikan penghormatan kepada kawan dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah dan banyak jalan lagi yang mana semuanya dapat mendekatkan diri seseorang itu kepada Allah Ta'ala.

Tapi caranya adalah lawan dahulu hawa nafsunya.Contohnya sekiranya kita rasa malas untuk hadir ke majlis ilmu maka kita lawan juga nafsu kita dengan menghadirkan diri ke majlis ilmu.Sekiranya kita malas untuk bangun solat malam maka paksakan juga diri kita untuk bangun.Begitulah juga dengan semua amal kebaikan yang kita lakukan.Perlulah kita bersungguh-sungguh bermujahadah melawan hawa nafsu kita.

#MutiaraKata[AL-HABIB MUHAMMAD RIDHO BEN YAHYA]

Hadith renungan pagi ini.

السلام عليكم ورحمةًالله وبركاته..




  عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ،حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله ِوَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ  وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ:  فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِوَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.قَالَ صَدَقْتَ،   قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، :قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ  قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا،قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَاوَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَان ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ   

[رواه مسلم]    

Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah saw suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
 yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam,
 tidak nampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun diantara kami yang mengenalnya. 
Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi saw 
lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah saw) seraya berkata:
 “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”,
 maka bersabdalah Rasulullah saw: “ Islam adalah engkau bersaksi bahawa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, 
dan bahawa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
 engkau mendirikan solat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “,
 kemudian dia berkata: “ anda benar “.
 Kami semua hairan, dia yang bertanya dia pula yang  membenarkan.
 Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “.
 Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, 
rasul-rasul-Nya dan hari akhirat dan engkau beriman kepada takdir yang baik mahupun yang buruk “,
 kemudian dia berkata: “ anda benar“. 

 Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “.
 Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya,
 jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . 

Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (bila kejadiannya)”.
 Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. 
Dia berkata:  “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “,
 beliau bersabda:  “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya 
dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada,
 miskin dan penggembala domba, (kemudian)  berlumba-lumba meninggikan bangunannya “,
 kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar.

 Kemudian beliau (Rasulullah saw) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya?”. 
aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. 
Baginda saw bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kepada kalian “.  

Hadis sahih riwayat Muslim

BAGAIMANA UNTUK BERUBAH DAN ISTIQOMAH DALAM PERUBAHAN YANG DILAKUKAN.



Seseorang yang ingin berubah untuk mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى pertama sekali perlulah mempunyai keinginan untuk berubah.Jika ada keinginan untuk berubah itu adalah sesuatu yang baik.

Jika seseorang itu hadir ke majlis talim/majlis ilmu tetap dalam dirinya tak ada perubahan dalam hidupnya maka ini disebabkan di dalam dirinya tiada keinginan untuk berubah maka niat untuk berubah itu paling utama.

Bagaimana untuk mendapatkan istiqomah dalam mengerjakan sesuatu amalan kebaikan dan perubahan yang dilakukan.

1)Ciptakan lingkungan yang baik.Suasana,keadaan yang baik kerana dunia ini dibentuk dengan keadaan.Jika keadaan,suasana itu baik maka kita juga akan jadi baik.Contohnya kita bersahabat dengan orang-orang yang baik yang dapat mengingatkan kita kepada Allah Ta'ala.

Kita ciptakan suasana untuk beribadah.Contohnya jika kita solat dhuha 2 rakaat itu bagus tapi jika kita melihat di Masjid ada orang yang menunaikan solat dhuha 8 rakaat,dengan banyaknya zikirullah,membaca Al-Quran,selawat dan sebagainya maka hati kita akan turut terpanggil untuk melakukan lebih lagi.Tengok orang beribadah lebih kita pun turut ingin melebihkan amal kita.

2)Ilmu.Kita harus tahu kerana yang namanya hati itu jika ingin diubati mestilah dengan ilmu.Harus kena ada ilmunya.Tak mungkin kalau tak ada ilmu.Jika seseorang tidak mempunyai ilmu maka dia ingin melakukan kebaikan tapi ternyata itu sebenarnya merupakan suatu dosa di hadapan Allah Ta'ala.(Beramal tanpa ilmu).

Maka untuk mengubati hati haruslah dengan ilmu.Hadirkan diri ke majlis ilmu untuk mendapatkan ilmu sebelum kita beramal.Jangan sesekali beramal tanpa ilmu.

3)Untuk mendapatkan istiqomah itu mestilah dengan mujahadah yakni melawan hawa nafsu.Tidak mungkin seseorang itu dapat istiqomah tanpa mujahadah yang dilakukan.Orang-orang yang bersungguh-sungguh bermujahadah melawan hawa nafsunya di jalan Allah maka Allah Ta'ala akan membukakan baginya jalan-jalan menuju kepada-Nya.

Bukan hanya satu jalan tapi banyak jalan yang mana semua jalan itu dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala.Dengan membaca Al-Quran dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah.Dengan jalan berzikir seseorang itu dapat dekat kepada Allah.Dengan jalan sedekah dapat mendekatkan seseorang diri kepada Allah.Dengan memberikan penghormatan kepada kawan dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah dan banyak jalan lagi yang mana semuanya dapat mendekatkan diri seseorang itu kepada Allah Ta'ala.

Tapi caranya adalah lawan dahulu hawa nafsunya.Contohnya sekiranya kita rasa malas untuk hadir ke majlis ilmu maka kita lawan juga nafsu kita dengan menghadirkan diri ke majlis ilmu.Sekiranya kita malas untuk bangun solat malam maka paksakan juga diri kita untuk bangun.Begitulah juga dengan semua amal kebaikan yang kita lakukan.Perlulah kita bersungguh-sungguh bermujahadah melawan hawa nafsu kita.

#MutiaraKata[AL-HABIB MUHAMMAD RIDHO BEN YAHYA]