Sunday, March 23, 2014

TAZKIRAH ZOHOR HARI INI: MEMAHAMI SIFAT QANA’AH

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

TAZKIRAH  ZOHOR HARI INI: 
MEMAHAMI SIFAT QANA’AH

Dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ

”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rezeki tersebut.” (HR. Ibnu Majah no. 4138, )

Saudara-saudaraku sekalian hadis di atas menggambarkan kepada kita bahawa anugerah yang besar dari Allah buat seorang hamba setelah anugerah Islam ialah sifat iffah dan qanaah.

Ibnu Baththol menyatakan Qana’ah ialah :

الرضا بقضاء الله تعالى والتسليم لأمره علم أن ما عند الله خير للأبرار،

”Redha dengan ketetapan Allah Ta’ala dan berserah diri pada keputusan-Nya  kerana  segala yang dari Allah itulah yang terbaik.” Itulah qana’ah.

Sikap qana’ah ini harus dimiliki oleh orang yang kaya mahupun miskin kerana dengan sifat qana’ah seseorang itu merasa cukup dengan pemberian Allah, tidak tamak terhadap apa yang dimiliki orang lain, tidak iri hati melihat apa yang ada di tangan orang lain dan tidak rakus mencari harta benda dengan menghalalkan segala cara. Dengan sikap yang sedemikian seseorang akan merasa puas dan tidak mencari melebihi apa yang diperlukan, dan mencegahnya dari menurutkan hawa nafsu yang tidak pernah puas.

Banyak pedoman dari hadis-hadis rasulullah s.a.w. yang menyarankan agat kita semua bersifat qana’ah antaranya :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- (  لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ )

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446, Muslim no. 1051, Tirmidzi no. 2373, Ibnu Majah no. 4137). Ghina nafs dalam hadits ini yang dimaksud adalah tidak pernah tam
ak pada segala hal yang ada pada orang lain.

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan :

مَنْ كَانَ طَالِبًا لِلزِّيَادَةِ لَمْ يَسْتَغْنِ بِمَا مَعَهُ فَلَيْسَ لَهُ غِنًى

”Siapa yang terus ingin menambah dan menambah lalu tidak pernah merasa cukup atas apa yang Allah beri, maka ia tidak disebut kaya hati.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 140).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- (  انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ ). قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ  ( عَلَيْكُمْ  )

”Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. hendaklah engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan -kata Abu Mu’awiyah- padamu.” (Hadis Sohih Riwayat. Ibnu Majah no. 4138 )

Kesimpulan :

Seorang yang dianugerahkan sifat qanaah akan:  Menerima dengan rela dan redha apa yang ada , Memohonkan kepada Allah kurniaan yang selayaknya, terus berusaha tanpa putus asa, menerima dengan sabar akan ketentuan Allah,Bertawakal kepada Allah dan Tidak tertarik oleh tipu daya dunia

Siapapun yang ingin meraih ketenangan jiwa, kedamaian hati, maka qana’ah adalah jalannya. Karena sesungguhnya, 
Siapapun yang ingin meraih ketenangan jiwa, kedamaian hati, maka qana’ah adalah jalannya. Karena sesungguhnya, ketenangan hati ada dalam sedikitnya keinginan.  Bila kita ingin meraih ketenangan hidup, marilah kita qana’ah terhadap pemberian dan ketentuan-Nya.

Ya Allah, anugerahkanlah kami sifat yang mulia ini. Moga kami menjadi hamba-Mu yang qana’ah dan kaya hati, selalu merasa cukup dengan anugerah-Mu. Dan tidak jemu berusa dan pasrah kepada-Mu.. amen.

No comments:

Post a Comment